Ayo Para Remaja, Tambah Penghasilanmu melalui Media Sosial

Oleh Nur Halimah Nabilah

Gambar1 4
Nur Halimah Nabilah. (Foto: Dok. Pribadi)

REMAJA berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas seperti kematangan mental, emosional sosial, dan fisik. Remaja  adalah kelompok usia dari 11 -24 tahun.

Terkait usia remaja ini, beberapa institusi memiliki pendefinisian yang berbeda-beda. World Health Organization (WHO) mendefinisikan remaja adalah manusia dalam rentang usia 10-19 tahun.

Lalu, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014 menyebutkan, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun.

Terakhir, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) mendefinisikan remaja yaitu yang memiliki rentang usia 10-24 tahun dan belum menikah.

Menurut WHO, jumlah remaja di dunia sekitar 1,2 miliar atau sekitar 18% dari total penduduk masyarakat di bumi.

Remaja dan Internet

Data Kemenkominfo Republik Indonesia menyatakan 80% pengguna internet di Indonesia adalah remaja yang berusia 15-19 tahun. Remaja sekarang menggunakan internet tidak hanya untuk kebutuhan edukasi, melainkan untuk hiburan, belanja, dan berinteraksi lewat media sosial.

Dengan adanya media sosial, para remaja cukup terbuka dalam menunjukan identitas mereka. Lewat media sosial ini, remaja bisa menyalurkan keinginannya untuk eksis dengan cara meng-upload kegiatan yang sedang mereka lakukan (baik melalui foto ataupun video). Bahkan, mereka juga dapat mengungkapkan permasalahan pribadi di media sosial.

Namun, pada umumnya, remaja sekarang lebih sering membuka media sosial  untuk  hiburan semata. Padahal, banyak sekali peluang yang didapatkan jika kita mengetahui cara penggunaan media sosial yang sebenarnya, terutama pada media digital platform seperti instagram, tiktok, youtube, facebook, dan lainnya.

Mungkin, remaja saat ini masih bingung mau memulai mendapatkan penghasilan dari mana, sehingga mereka menunda memanfaatkan platform digital. Faktor yang menyebabkan remaja masih menunda pemanfaatan platform digital seperti belum memiliki modal yang cukup untuk beralih ke digital, rendahnya literasi digital, ketidakpahaman tentang pemasaraan digital, serta ketakutan terhadap risiko yaitu kekhawatiran akan penipuan dan kegagalan dalam menggunakan teknologi baru.

Salah satu yang bisa dimanfaatkan dari media sosial yaitu menjadi  conten creator dan influencer. Conten creator bertugas membuat konten  menarik baik berupa tulisan, gambar, ataupun video yang akan ditampilkan pada berbagai media popular seperti youtube, tiktok, Instagram, dan lainnya. Sedangkan influencer adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi opini, dan keputusan pembelian orang lain melalui keaktifannya di media sosial.

Jika remaja sekarang banyak yang bergabung menjadi conten creator atau influencer, banyak sekali benefit atau manfaat yang didapatkan. Benefit itu di antaranya menambah penghasilan, melatih untuk percaya diri, mengutarakan atau menunjukan ide-ide kreatif yang dimiliki, dapat bekerja sama dengan brand-brand terkenal, dan dapat melatih skill conten creating, skill editing, dan skil public speaking.

Ya, peluang itu bukan ditunggu, tapi harus diciptakan.  Ayo para remaja, ikuti saya untuk menjadi bagian dari conten creator atau influencer. Gunakan media sosial untuk belajar, menghasilkan dan berkembang, bukan hanya untuk bersenang-senang! ***

Nur Halimah Nabilah, mahasiswa Jurusan  S1 Kebidanan, Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon.