Belajar Sepanjang Hayat melalui Kebiasaan Membaca

Oleh Suheryana Bae

98b79a4e fefb 11e8 aebf 99e208d3e521 1024x576 1
Ilustrasi membaca, (Foto: Medium.com).

ADA masanya, ketika Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah memiliki banyak buku yang dikirim oleh Pemerintah Pusat melalui proyek Inpres. Buku cerita anak berbahasa Indonesia, bahasa Daerah, majalah Si Kuncung dan sejenisnya. Hal ini, membuka peluang kepada anak-anak -bahkan di desa yang belum punya aliran listrik- untuk membaca dan menumbuhkan kebiasaan membaca.

Manfaat yang dirasakan antara lain, dengan membaca memperoleh pengetahuan dan informasi baru serta dapat mempelajari berbagai topik atau memperluas wawasan dari membaca buku, artikel, atau bahkan sumber bacaan digital. Kita mendapat pengetahuan tentang dunia di sekitar, budaya, sejarah, sains, dan banyak lagi. Dengan membaca, kita dapat mengetahui pemikiran orang-orang besar di dunia, pahit getirnya pengalaman hidup, petualangan menegangkan, pemikiran akademis, dan pelajaran kegagalan dari generasi terdahulu. Melalui bacaan orang menjadi lebih terdidik dan well informed.

Membaca juga membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan analitis, karena di saat membaca, harus memproses informasi yang diperoleh dan menggabungkannya dengan pengetahuan yang dimiliki. Berpikir kritis diperoleh manakala kita mencoba membedah informasi dengan pengetahuan dan kemampuan berpikir yang dimiliki, mengembangkan kemampuan analitis ketika harus mengolah dan mengevaluasi informasi, dan menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir karena pada saat membaca, berusaha memahami informasi melalui proses berpikir.

Bahwa membaca juga merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Bacaan menghadapkan pembacanya pada berbagai gaya penulisan, memperkaya perbendaharaan kata, serta meningkatkan pemahaman tata bahasa dan struktur kalimat. Keterampilan ini sangat penting dalam berkomunikasi dengan orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Sehingga dengan memperluas perbendaharaan kata dan pemahaman tata bahasa, dapat menjadi meningkatkan kualitas komunikasi. Orang yang luas bacaannya, memiliki kemampuan untuk menjelaskan secara efektif, efisien, dan akurat karena terlatih melalui kebiasaan membaca dan memahami bacaan.

Perlu kita sadari juga, bahwa membaca memberikan manfaat emosional dan relaksasi. Buku dan cerita sering kali menyajikan pengalaman emosional yang mendalam, sehingga menjadi sesuatu yang menyenangkan, hobby yang menggairahkan dan memenuhi rasa ingin tahu atau curiosity. Saat membaca, kita memasuki dunia baru dan melupakan rutinitas keseharian yang membosankan, menegangkan atau kekhawatiran sejenak. Bacaan yang berkualitas membangkitkan imajinasi serta menjadi sumber inspirasi dan motivasi yang mendorong seseorang untuk bekerja lebih keras dalam upaya meraih tujuan hidup.

Pastinya, membaca adalah proses belajar sepanjang hayat agar kehidupan setala dengan zaman. Orang yang tidak membiasakan diri membaca, menghilangkan kesempatan belajar, meniadakan peluang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. ***

Suheryana Bae terlahir di desa. Berangan menjadi penulis, penyair, atau novelis tetapi dalam perjalanan hidupnya tercatat sebagai ASN sepuluh tahun mengabdi di Timor Timur. Sekarang Asisten Administrasi Umum Pemda Pangandaran.