BUDAYA  

“Breathing Home”: Pameran Maryanto Beb Pertama di Bandung, Lukisan yang Mengejutkan Jim Supangkat

pameran
(Kiri-kanan) Jim Supangkat (seniman/kurator) didampingi Mardohar Batu (penulis esai) dan Maryanto Beb (pelukis) saat menyampaikan sambutan sebelum membuka pameran pameran lukisan solo karya Maryanto Beb, Galeri Ruang Dini, Bandung, Jumat, 3 Mei 2024, (Foto: Mardani Mastiar).

ZONALITERASI.ID – Pada Jumat, 3 Mei 2024, Galeri Ruang Dini di Kota Bandung menjadi tuan rumah pameran lukisan solo karya Maryanto Beb yang bertajuk “Breathing Home”. Acara pembukaan pameran ini disambut dengan antusiasme tinggi dari para tamu undangan dan pengunjung yang hadir untuk mengapresiasi karya-karya seniman Yogya asal Jakarta tersebut.

Patut diketahui, pameran ini menampilkan karya seni lukis yang menggambarkan perjalanan spiritual Maryanto Beb yang dihadirkan dalam enam karya seni yang merefleksikan kompleksitas hubungan antara manusia, peradaban, dan alam. Melalui lukisan-lukisannya, Maryanto mengajak kita merenung tentang pentingnya menghormati dan melestarikan alam, serta menyadari bahwa peradaban manusia haruslah terintegrasi dengan lingkungan sekitar.

Mengutip pernyataan penulis, Mardohar Batu, setiap karya yang dipamerkan merupakan catatan harian Maryanto dalam upayanya untuk terus menemukan makna spiritual dalam kesempurnaan universal.

Salah satu sorotan utama dari pameran ini adalah karya-karya Maryanto Beb yang menyajikan lukisan pemandangan alam yang tidak seperti lukisan pada umumnya. Jika pada umumnya pemandangan alam digambarkan dengan keindahan, karya yang dipamerkan justru bernuansa hitam.

“…buat saya cukup mengejutkan, (lukisannya) hitam, dan kembali ke masalah sosial. Sebetulnya kembali ke persoalan yang mendasar ketika lukisan pemandangan alam muncul di Inggris.” tutur Jim Supangkat, saat membuka pameran “Breathing Home” itu.

Berdasarkan keterangan Raisa, Gallery Manager dari Galeri Ruang Dini, Maryanto adalah seniman kelahiran Jakarta yang memiliki basis di Yogyakarta. Pelukis dengan nama pengguna @maryantobeb tersebut merupakan jebolan Institut Seni Indonesia, Yogyakarta sebelum kemudian melanjutkan pendidikan di Rijksakademie van Beeldende Kunsten, Amsterdam selama 2 tahun.

Sekarang, Maryanto merupakan representasi artist dari Yeo Workshop (Galeri dari Singapura). “Beliau itu cukup jarang untuk solo exhibition di Indonesia apalagi di Bandung, yang sekarang itu pertama kali. Banyak dari pameran tunggal nya itu di London, Amsterdam, dll.”

Tidak hanya menampilkan karya-karya visual yang memukau, pameran di Galeri Ruang Dini juga biasanya dibarengi dengan kegiatan “Artist Talk”, yakni ajang diskusi bersama pengkarya yang membahas seputar karya seni yang dipamerkan. Untuk pameran kali ini, “Artist Talk” akan diselenggarakan pada Minggu, 5 Mei 2024 pukul 14.00 WIB.

Salah satu pengunjung, Salsabila, mengaku terkesan karena ini merupakan pameran lukisan yang tidak seperti biasanya ia datangi. Ia mengungkapkan, biasanya karya yang dipamerkan itu full color dengan nuansa cerah, tapi di sini justru memamerkan lukisan dengan nuansa sebaliknya.

“Teknik yang dipakai juga kelihatannya hanya goresan saja, tapi bisa menghasilkan karya yang bagus,” ujarnya.

Pameran “Breathing House” di Galeri Ruang Dini akan berlangsung selama tiga minggu kedepan, yakni mulai dari 3-26 Mei. Galeri Ruang Dini berlokasi di Jalan Anggrek No.46, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat. (mardani mastiar)***