Inilah Langkah PSGA UIN Bandung Cegah Kekerasan Seksual di Kampus

93dce98f f478 474c 9c3f 3f264785c02b scaled
PGSA LP2M UIN Bandung menggelar Pelatihan Pencegahan Kekerasan berbasis Gender dan Konseling untuk Satgas PPKS dan Gender Focal Point. (Foto: Humas UIN Bandung)

ZONALITERASI.ID – Pusat Studi Gender dan Anak (PGSA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Pelatihan Pencegahan Kekerasan berbasis Gender dan Konseling untuk Satgas PPKS dan Gender Focal Point. Pelatihan berlangsung di Gedung Lecture Hall UIN Bandung.

Narasumber pelatihan yaitu Ketua PSGA UIN Malang, Dr. Istiadah, M.A., dan psikolog Klinik Teratai PKBI Jawa Barat, Gusriyeni, S. PSi..

Ketua LP2M UIN Bandung, Dr. Setia Gumilar, M.Si. mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya bersama menciptakan kampus bebas dari kekerasan.

Menurutnya, ikhtiar bersama ini menjadi aspek penting dalam proses menciptakan kampus yang aman dari berbagai tindak kekerasan seksual. Caranya dengan membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS)

Dengan berbagai prosesnya, mulai dari perekrutan dan assesment calon satgas, Satgas PPKS UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah disahkan pertengahan Oktober 2024.

“Salah satu tugas dari Satgas adalah memastikan proses dan strategi pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di kampus berjalan dengan baik. Sehingga, mewujudkan penambahan pengetahuan, pemahaman dan tertanganinya berbagai tindak kekerasan di kampus,” ujarnya, Senin, 11 November 2024.

Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Bandung, Irma Riyani, mengapresiasi dukungan yang diberikan Rektor atas terbentuknya Satgas PPKS dan Gender Focal Point. Langkah cepat dilakukan oleh Kepala PSGA pascapenandatanganan Satgas yakni dengan melakukan kegiatan Pelatihan Pencegahan Kekerasan Seksual berbasis gender dan konseling terutama pada First Psychological Aid (FPA).

“Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan kesamaan persepsi terkait pemahaman gender dan mengetahui skill dalam penanganan pertama korban kekerasan yang melapor,” jelasnya.

Irma menambahkan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan para personel Satgas mengetahui dan memahami prosedural bagaimana tahapan dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus.

“Dengan terbentuknya Satgas PPKS ini, semoga civitas akademika UIN SGD Bandung semakin aware akan berbagai kemungkinan kekerasan dan menghindarinya, serta tahu ke mana harus melapor bila terjadi potensi kekerasan. Harapannya, UIN Bandung bisa terbebas dari berbagai tindak kekerasan seksual. Mari jaga bersama kampus ini agar aman dalam menjalankan proses pembelajaran bagi semua,” pungkas Irma. (des)***