ZONALITERASI.ID – Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) SD Kota Tasikmalaya berinovasi membuat modul belajar literasi dan numerasi. Pembuatan modul ini untuk menyiasati pemberlakuan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam masa pandemi Covid-19.
Modul yang diluncurkan pada Juli lalu itu, materinya fleksibel. Sehingga, guru pun bisa memberikan tugas sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa.
Ketua FKKG SD Kota Tasikmalaya, Purnomo Saputro, M.Pd., mengatakan, ide awal pembuatan modul belajar literasi dan numerasi ini dipicu banyaknya guru kelas yang kebingungan saat siswanya belajar dari rumah.
Di sisi lain, lanjutnya, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta pihak guru untuk tidak boleh membebani siswa dengan memaksakan menyelesaikan capaian kurikulum.
“Sejak pandemi Covid-19 ini kita tidak mungkin menerapkan kurikulum normal kepada anak. Kita berinisiatif menyederhanakan materi, namun tetap mengacu pada Kurikulum 2013. Diharapkan modul tersebut dapat mempermudah pembelajaran dari rumah,” kata Purnomo, dikutip dari Radartasikmalaya.com, Minggu (27/6/2021).
Dikatakan Purnomo, pemanfaatan sistem modul ini diserahkan kepada guru kelas. Ada yang menggunakan daring (dalam jaringan) ataupun offline.
Untuk materi pembelajaran, lanjutnya, disampaikan per tema dan dipadatkan. Sehingga, materi pembelajaran pun menjadi simple.
“Jadi setiap kelas bawah ada empat tema dan kelas atas mendapatkan lima tema setiap semesternya. Selain itu, juga dibuatkan video dan link video pembelajarannya. Dengan begitu, guru dan orang tua mampu memberikan pemahaman isi dari modul tersebut,” katanya.
“Sebanyak 87 persen guru SD di Kota Tasikmalaya menggunakan modul. Bahkan, ada beberapa guru SD di luar Kota Tasikmalaya yang menggunakan modul ini,” imbuhnya.
Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) Disdik Kota Tasikmalaya, Asep Sudrajat Hardipraja, S.Pd., MAk, mengapresiasi FKKG SD Kota Tasikmalaya atas inovasi ini.
“Hadirnya model itu dapat membantu atau memfasilitasi guru untuk mempermudah proses belajar dari rumah. Apalagi modul ini bisa digunakan secara daring. Selain itu, ketika ada keterbatasan fasilitas media pembelajaran, bisa menggunakan metode luring (luar jaringan),” terangnya. (des)***