Pondok Pesantren Eco Daarut Tauhiid Bikin Kakanwil Kemenag Jabar Terkesima

FT PESANTREN 34
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jabar, H. Adib, meninjau Pondok Pesantren Eco Daarut Tauhiid, (Foto: Humas Kemenag Jabar).

ZONALITERASI.ID – Alam asri dan bersih di Pondok Pesantren Eco Daarut Tauhiid yang berlokasi di Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, memberikan kesan tersendiri bagi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat, H. Adib.

“Saya terkesima dengan keasrian dan kebersihan pondok pesantren ini. Tatanan alaminya menambah nilai plus dari pondok pesantren ini yang memang pantas disebut Eco atau ramah lingkungan,” ungkap Adib, saat meninjau Pondok Pesantren Eco Daarut Tauhiid, beberapa waktu lalu.

Adib menjelaskan, kedatangannya ke Pondok Pesantren pimpinan K.H. Abdullah Gymnastiar itu ingin sharing seputar pendidikan pondok pesantren serta hal lainnya yang berkaitan dengan agama dan keagamaan.

“Saya melihat kemajuan di pondok pesantren ini sangat pesat, sehingga ilmu untuk mengembangkan pondok pesantren bisa dibagikan kepada yang lainnya,” ujarnya.

“Jawa Barat memiliki jumlah pondok pesantren sampai puluhan ribu. Apabila potensi ini dikembangkan maka tidak hanya pendidikan saja yang bisa ditingkatkan tetapi lingkungan serta masyarakatnya bisa diberdayakan dengan baik,” sambung Adib.

Menanggapi hal ini, Aa Gym, sapaan Abdullah Gymnastiar menuturkan, konsep yang diterapkan di pondok pesantrennya adalah manusia harus sadar akan kepedulian terhadap lingkungan. Ia beranggapan, banyak kejadian alam saat ini akibat kelalaian manusia.

“Di tengah Pandemi Covid-19, sebenarnya Allah SWT sedang menegur kita sebagai manusia agar peduli terhadap lingkungan dan alam sekitar. Islam mengajarkan kita tentang kebersihan yang merupakan hal terkecil tetapi efeknya luar biasa,” terang Aa Gym.

Diketahui, Pondok Pesantren Eco Daruut Tauhiid memiliki luas 3,5 hektare. Selain masjid, terdapat pula lembaga pendidikan yang terdiri dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK Daarut Tauhiid Boarding School (DTBS).

Direktur Program Wakaf DT, Riki Taufik Drajat, mengatakan, pesantren ini dirancang sebagai anak panah sosial dalam mengedukasi umat pada kelestarian lingkungan.

“Eco Pesantren dapat disebut juga sebagai wahana pendidikan. Hal ini dapat terlihat dengan budaya santri yang terus berupaya mendapatkan pahala dari Allah SWT, dan rasa cinta mereka terhadap kemakmuran Eco Pesantren DT,” katanya, dikutip gomuslim.co.id. (haf)***