ZONALITERASI.ID – Sebanyak 1.318 lulusan Universitas Galuh (Unigal) Ciamis diwisuda, di Auditorium Unigal, Kamis (22/10/2020). Wisudawan terdiri dari 106 lulusan Program Pascasarjana dan 1.212 lulusan Program Sarjana.
Dalam wisuda yang digelar secara virtual ini, hadir Wakil Bupati Ciamis Yana D. Putra.
Wabup Yana D Putra, mengatakan, keberadaan Unigal mendorong perkembangan perekonomian masyarakat Ciamis dan sekitarnya.
“Sebagai mitra, kami merasakan dan menyaksikan sentuhan langsung kinerja akademik Unigal. Program kemitraan Pemkab Ciamis dengan Universitas Galuh berlangsung dalam berbagai aspek,” kata Yana, saat menyampaikan sambutan.
Ia menyebutkan, Unigal berperan dalam program pembangunan sumber daya manusia, baik dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) maupun peningkatan literasi dan kreativitas berwirausaha.
“Diharapkan universitas di Ciamis mampu mengembangkan inovasi dan pembaruan-pembaruan iptek dengan tetap memelihara keanekaragaman dan kekayaan budaya serta kearifan lokal,” tutur Yana.
“Kami berharap Unigal tetap meningkatkan mutu pendidikannya. Sehingga pembangunan manusia di Kabupaten Ciamis ke depan lebih baik dan siap menjadi kabupaten pelopor,” imbuhnya.
Rektor Unigal, Yat Rospia Brata, mengatakan, kendati dalam suasana pandemi Covid-19, wisuda ke-32 Unigal tetap digelar.
“Wisuda kita laksanakan secara daring. Ini sebagai bukti pemberian layanan akademik secara prima yang ditempuh oleh Universitas Galuh,” ucapnya.
Ia mengharapkan, pelaksanaan wisuda daring tidak mengurangi makna prosesi di akhir masa perkuliahan di perguruan tinggi ini.
“Wisuda merupakan proses rangkaian akhir resmi layanan institusi kepada alumninya. Tentunya kita semua menginginkan kegiatan tersebut dimeriahkan dengan ragam acara selebrasi. Namun, itu bila dalam keadaan normal. Untuk kali ini, wisuda disesuaikan dengan kondisi yang ada,” imbuhnya.
Ditambahkannya, dengan visi unggul dan berdaya saing global pada tahun 2030, Unigal telah memperkuat implementasi program unggulan dengan kerangka akademik universita budaya dan konservasi (culture and conservation university).
“Kita mengetahui pendidikan karakter manusia seutuhnya harus dipupuk dengan nilai-nilai religi dan kearifan lokal. Itu bertujuan membentuk karakter soleh, cerdas, bangga, dan mencintai budaya,” pungkasnya. (dac)***