10 Nama Sunda Hilang dalam 90 Tahun Terakhir, Inilah Nama yang Nge-tren dan Jadi Favorit

nama laki laki asal sunda 3 43
Ilustrasi nama-nama Sunda. (Foto: detik.com)

ZONALITERASI.ID – Tim Peneliti dari Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika & IPA (MIPA) Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan penelitian nama-nama Sunda yang sudah hilang dalam 90 tahun terakhir

Penelitian yang dilakukan oleh sejumlah guru besar, dosen, dan mahasiswa Departemen Ilmu Komputer Fakultas MIPA Unpad ini mengambil sampel data di Sumedang, Jawa Barat.

Dalam pengantarnya, tim peneliti mengungkapkan, nama Sunaja hingga Boelah mungkin sudah asing bagi masyarakat Sunda. Padahal nama-nama tersebut dahulunya dikenal sebagai nama Sunda.
Dalam 90 tahun terakhir memang ada nama-nama Sunda yang sudah hilang karena tidak digunakan lagi. Sebagai gantinya, muncul nama-nama modern yang menjadi tren digunakan, seperti Khanza dan Keysa.

Namun demikian, ada juga nama-nama Sunda yang masih eksis di tengah penggunaan nama modern dari asing, misalnya Asep.

Nama Sunda yang Hilang

Dilansir dari laman Unpad, berikut ini nama-nama Sunda yang sudah hilang dalam 90 tahun terakhir, nama yang jadi tren dalam 10 tahun terakhir, dan nama yang masih jadi favorit di Sumedang.

Nama-nama Sunda yang Hilang 90 Tahun Terakhir

– Boelah
– Sunaja
– Saim
– Sundia
– Djatma
– Unamah
– Entjil
– Eyut
– Kitji
– Macih.

Nama yang Jadi Tren dalam 10 Tahun Terakhir

Nama-nama baru yang modern pun muncul menjadi tren dalam penamaan anak. Nama-nama tersebut antara lain:

– Khanza
– Naura
– Arsila
– Keyla
– Raffa
– Rafka
– Aqila
– Zahra
– Aleska
– Keysa.

Nama yang Masih Jadi Favorit di Sumedang

Selain itu, peneliti juga merilis 10 nama favorit di Sumedang selama ini. Kebanyakan nama ini sangat umum dimiliki orang Sunda, yakni:

– Muhammad
– Muhamad
– Dede
– Asep
– Ade
– Ai
– Agus
– Ani
– Wawan
– Cucu.

“Walaupun 80% dari 10 nama favorit masih digunakan, tetapi penggunaannya relatif turun. Bahkan nama favoritnya sudah berubah, mengambil serapan dari budaya lain,” kata Guru Besar FMIPA Unpad Prof. Dr. Atje Setiawan Abdullah, M.S., M.Kom.

Sekilas tentang Penelitian Nama Sunda

Adapun penelitian ini merupakan bagian dari penerapan etnomatematika dan etnoinformatika. Informasi yang didapatkan terdiri dari nama-nama favorit, nama yang sudah hilang, hingga nama baru yang muncul.

Para peneliti adalah Prof. Atje bersama tim dosen dan mahasiswa. Objek yang diteliti adalah perubahan antroponimi atau penamaan orang di Kabupaten Sumedang selama 100 tahun terakhir (1920-2020).

“Nama-nama Sunda di pedesaan Sumedang masih banyak digunakan, tetapi secara keseluruhan jumlahnya relatif turun. Sedangkan nama Sunda di perkotaan relatif sudah banyak berubah,” kata Prof Atje.

Prof. Atje berharap, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi masyarakat agar ikut terlibat melestarikan budaya Sunda, termasuk dalam pemberian nama anak. ***