ZONALITERASI.ID – Menyambut dan mengkhidmati Ulang Tahun ke-19 Kota Banjar digelar seminar pubLik bertajuk ‘Refleksi dan Proyeksi 19 Tahun Kota Banjar’.
Kegiatan ini digagas Ruang Baca Komunitas bersama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orda Kota Banjar, Selasa, 22 Februari 2022.
Seminar menampilkan enam narasumber yang kompeten di berbagai aspek dengan tinjauan dan perspektif secara komprehensif, dipandu Pengurus ICMI Orda Kota Banjar, Firosul Haq, ST.
Dari perspektif agama, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjar Dr. Badruzaman, M.Pd., menyampaikan pentingnya agama sebagai fundamen kemajuan, termasuk program moderasi beragama.
“Moderasi beragama akan menjadi basis penting untuk menjaga persatuan dan kondusivitas sebagai model penting pembangunan,” terangnya.
Dari perspektif pendidikan, Kepala SMAN 3 Banjar Dr. Endang Mulyadi, memaparkan angka-angka kemajuan maupun indeks aspek pendidikan lainnya sebagai komparasi kondisi pendidikan di Kota Banjar dengan indeks di sejumlah kota terdekat maupun dengan indeks di level provinsi dan indeks nasional.
“Ada capaian prestasi tapi juga ada banyak hal yang perlu terus ditingkatkan agar aspek pendidikan di Kota Banjar terus mengalami peningkatan,” ucapnya.
Tokoh Presidium Pembentukan Kota Banjar, Sulyanati, SH, M.Si., M.Kn., mengingatkan kembali sejarah awal pembentukan Kota Banjar.
“Ini penting sebagai upaya refleksi sekaligus juga proyeksi ke depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Senada dengan itu, tokoh budaya, Ki Demang Wangsafyudin, juga mengingatkan agar urang Banjar tidak lupa pada ‘purwadaksinya’. Tokoh-tokoh Banjar yang sudah berhasil di daerah juga didorong untuk sama-sama berkontribusi untuk kemajuan Kota Banjar sebagai ‘karang pamidangan’.
Dari dimensi ekonomi dan keuangan dijelaskan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Banjar, Agus Eka Sumpana.
Menurut Agus Eka, kalau menilik sejarah perekonomian Kota Banjar, tidak terlepas dari eksistensinya sebagai Kota Niaga dan Perdagangan di masa silam.
“Karena itu untuk mengembalikan kejayaan Kota Banjar, semangat Kota Niaga dan Perdagangan perlu terus dihidupkan,” tandasnya.
Sementara itu, dari perspektif kaula muda, diwakili oleh Wildhan Khalyubi, Peneliti KISP yang banyak bergerak di isu-isu demokrasi dan kepemiluan.
Menurut Wildhan, kelompok muda juga perlu dilibatkan dalam merangcang kebijakan selain juga komunitas masyarakat sipil dan kampus.
“Pemerintah harus membuka partisipasi publik secara lebih luas sehingga usulan-usulan inovasi dari banyak kalangan dapat diakomodasi untuk kemajuan kota,” tuturnya.
Sebagai penggagas, Pendiri Ruang Baca Komunitas, Sofian Munawar, mengharapkan media diskusi publik seperti ini tidak berhenti di sini, tapi terus bergulir dengan diskusi-diskusi berikutnya secara lebih massif.
“Ini hanya ikhtiar kecil kami untuk mengumpulkan ragam saran, masukan, tawaran, dan lain-lain sebagai bukti kepedulian pada kota kita tercinta. Semoga obrolan kecil ini dapat menjadi pemantik bagi lahirnya inspirasi, inovasi, dan ragam kebaikan yang dapat kita usulkan untuk kemajuan Kota Banjar ke depan,” kata Sofian. (dac)**