261 Posisi Kepsek SMA/SMK Negeri Kosong, 1.664 Pendaftar Ikuti Seleksi Balon Kepsek

disdikpora seleksi calon kepala sekolah sd dan smp 800 2018 08 20 082015 0 800x400 1
(Ilustrasi: Nusabali.com)

ZONALITERASI.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat melakukan seleksi bagi bakal calon (balon) kepala sekolah (kepsek) yang akan ditempatkan di SMAN/SMKN pada 2021.

Itu dilakukan Disdik untuk mengisi kekosongan sebanyak 213 posisi kepsek SMAN/SMKN di Jabar pada tahun depan. Kekosongan tersebut dikarenakan di antara mereka pensiun atau berurusan dengan hukum.

Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, menyebutkan, sebanyak 1.099 guru telah melengkapi berbagai syarat administrasi dari 1.664 pendaftar pada 17 November 2020.

Selanjutnya, yang telah melengkapi syarat administrasi dilakukan penilaian selama tiga hari pada 18-20 November.

“Dalam satu hari, proses penilaian dilakukan kepada sekitar 350 guru secara virtual oleh pengawas dari akademisi. Assesment ini mencakup penilaian komprehensif. Yang dinilai yaitu kompetensi, perilaku, dan cara pemecahan masalah,” kata Dedi, di Gedung Sate, Senin (23/11/2020).

Ia mengatakan, setelah dilakukan penilaian, jumlah balon kepsek akan mengerucut menjadi 560 orang. Para guru yang lolos pada tahap penilaian, diwajibkan melengkapi persyaratan lainnya yakni surat rekomendasi dari kepsek untuk mengikuti tahapan selanjutnya.

“Mereka nanti akan terseleksi lagi menjadi 280 orang. Nah 280 orang ini akan kita kirim ke Solo, Jawa Tengah di LPPKS (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah) untuk mengikuti tes substansi. Itu akan dilakukan pada awal 2021,” ujar Dedi.

Dituturkannya, jumlah balon kepsek belum dipastikan akan tetap setelah dilakukan tes substansi di LPPKS. Pasalnya, tes tersebut akan menjadi tahapan akhir bagi para guru untuk menjadi calon kepsek pada 2021.

“Dari 280 apakah lulus semua atau berapa persen, itu nanti yang akan kita diklatkan selama tiga bulan, masuk diklat bakal calon kepsek. Setelah lulus diklat nanti namanya calon kepsek. Nanti LP2KS akan mengeluarkan NUKS (nomor urut kepala sekolah),” kata Dedi. (des)***