ZONALITERASI.ID – Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Dikti Kemendikbud), Nizam, menyebutkan, saat ini, sebanyak 80 perguruan tinggi (PT) mengajukan izin pembukaan Fakultas Kedokteran (FK). Pengajuan izin pembukaan FK ini disampaikan oleh PT yang berlokasi di kota besar.
“Tak ada perguruan tinggi yang membuka di daerah pelosok. Padahal, pendidikan dokter kan semangatnya untuk kemanusiaan. Ini tantangan kami agar FK bisa dibuka hingga ke pelosok,” ujar Nizam, saat Sidang Terbuka Senat FK Unisba dalam Rangka Memperingati Milad ke 16 FK, Senin (26/10/2020).
Nizam mengatakan, saat ini biaya pendidikan FK sangat mahal. Sehingga, PT banyak yang menjadikan FK sebagai sumber pendanaan untuk menyubsidi fakultas lain yang tak laku.
“Itu tak baik. Harusnya FK tak jadi subsidi silang karena mahal. Harusnya fakultas lain juga bisa membiayai dirinya sendiri,” katanya.
Nizam berharap, pendidikan dokter mendapatkan pengawalan ketat agar kompeten dalam melayani. Salah satunya, untuk menjaga mutu fakultas kedokteran dengan memberlakukan kuota secara nasional.
“Pendidikan kedokteran perlu sumber daya manusia yang baik. Dengan sistem kuota, pendidikan dokter terkawal baik,” katanya.
Dekan Fakultas Kedokteran Unisba, Nanan Sekarwana, mengatakan, setelah berjuang selama 16 tahun, Program Studi Pendidikan Dokter FK Unisba berhasil meraih akreditasi “A” untuk tahap akademik dan profesi dari LAM PT-Kes pada akhir bulan November 2020 berdasarkan SK LAM-PTKes nomor 0651/LAM-PTKes/Akr/Sar/XI/2019 dan SK nomor 0652/LAM-PTKes/Akr/Pro/XI/2019.
“Ini membanggakan bagi fakultas kedokteran khususnya dan Unisba pada umumnya. Dengan akreditasi A tersebut kita berada pada posisi yang sejajar dengan fakultas kedokteran terkemuka lainnya di Indonesia. Namun kedepan tentunya menjadi tantangan besar untuk mempertahankan bahkan meningkatkan lagi prestasi-prestasi yang sudah diraih selama ini,” katanya.
Untuk prestasi di bidang SDM, sebut Nanan, beberapa tenaga dosen di fakultas berhasil menyelesaikan studi lanjut S2 maupun S3. Tahun akademik 2020-2021 ini, Unisba sudah memproyeksikan beberapa orang dosen untuk melanjutkan studi ke jenjang S3 baik didalam maupun luar negeri.
“Peningkatan jabatan fungsional juga sudah berhasil direalisasikan dengan mengajukan sebanyak 22 dosen untuk diproses di universitas dan LLDikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi). Insya Allah akan meningkatkan performa jabatan fungsional dosen dengan penambahan jumlah 5 asisten ahli, 11 lektor, dan 6 lektor kepala,” katanya.
Nanan menambahkan, di tengah situasi pandemi Covid-19, Unisba berhasil menyelenggarakan ujian OSCE UKMPPD mandiri secara daring pada Agustus 2020. Kelulusan peserta OSCE periode Agustus 2020 mencapai 100 persen. Secara keseluruhan pada tahun akademik 2019-2020 kelulusan first taker peserta OSCE UKMPPD mencapai 99,4 persen.
Jumlah total peserta first taker CBT UKMPPD, selama tahun akademik 2019-2020 sebanyak 170 mahasiswa dan yang berhasil lulus secara langsung sebanyak 140 mahasiswa. Sehingga kelulusan first taker CBT UKMPPD mencapai 82,35 persen.
“Jumlah lulusan dokter baru pada tahun akademik 2019-2020 adalah 151, sehingga sampai saat ini FK Unisba sudah menghasilkan total jumlah dokter sebanyak 1041 selama 16 tahun,” imbuhnya. (haf)***