ZONALITERASI.ID – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mendukung penyelenggaraan ‘Kongres Sejarah Bung Karno’. Kongres yang diinisiasi oleh anggota Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng ini bertujuan untuk meluruskan sejarah yang tertinggal tentang Bung Karno.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, mengatakan, melalui acara tersebut akan menunjukkan eksistensi perpustakaan sebagai institusi simbol peradaban masa lampau, kini, dan yang akan datang.
“Saya sudah menyampaikan kepada jajaran mengenai ide gagasan untuk mempersiapkan ‘Kongres Sejarah Bung Karno’ sebagai Founding Father di satu sisi dan sebagai tokoh dunia di sisi lainnya. Kami siap membantu menyiapkan informasi yang dibutuhkan,” ungkap Syarif, dikutip dari laman Perpusnas, Rabu, 12 Januari 2022.
Sementara anggota Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng, menyampaikan keinginannya untuk memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi pengetahuan, khususnya dengan sejarah tentang Bung Karno.
Menurutnya, perlu dipahami bahwa ada sebuah masa di mana kekuatan politik dan kekuasaan memiliki upaya untuk menyembunyikan beberapa fakta sejarah.
“Tentunya ini menjadi tugas kita, terutama di Perpustakaan Nasional dan Arsip Nasional untuk bisa membuka kembali sejarah yang sebenar-benarnya meski pahit sekalipun,” ujar Agustina.
Ia menjelaskan, ‘Kongres Sejarah Bung Karno’ diharapkan dapat diselenggarakan sebelum memasuki bulan Bung Karno (bulan Juni). Kongres tersebut menjadi wadah berkumpulnya ahli sejarah, budayawan, arsiparis, penulis, hingga para tokoh yang dekat dengan Bung Karno.
Sebelumnya, lanjut Agustina, pada 8 Desember 2021, pihaknya telah menggelar acara ‘Tribute to Bung Karno’ yang didukung oleh Kemendikbudristek di Semarang. Dengan menghadirkan saksi yang pada sekitar tahun 1948-1949 mengantarkan Bung Karno ke Kota Tegal.
“Dalam acara itu, kami juga menggali beberapa hal fakta sejarah yang nantinya dapat dibawa ke kongres,” terangnya.
Agustina berharap, dalam kongres sejarah itu Perpusnas dapat berpartisipasi dan mendukung dalam menyajikan informasi maupun literatur mengenai Bung Karno.
“Saya berharap melalui ‘Kongres Sejarah Bung Karno’ ini dapat memberi tambahan kontribusi mengenai sejarah Bung Karno. Tentu melalui buku-buku yang ada di perpustakaan maupun arsip yang kemungkinan besar hilang dari sejarah. Ada sekuel sejarah yang tidak terlihat bisa menjadi lebih nyata,” imbuhnya. (des)***