ZONALITERASI.ID – Tak kurang dari 200 peserta mengikuti live webinar ‘Tips Menanamkan Aqidah pada Anak Usia Dini dengan Cara yang Menyenangkan’, pada Sabtu, 19 Februari 2022, pukul 10.00 sampai 11.30 WIB.
Acara yang digelar oleh Rumah Pensil Publisher, Fokus Inovasi Terpadu, dan Zonaliterasi.id ini menghadirkan pembicara Kabid P3TK Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Eddy Suparjoto, S.Pd., M.Pd. dan Praktisi Parenting Islami/Penulis, Eka Wardana. Webinar dimoderatori Hasan dari Rumah FIT.
Antusiasnya peserta webinar terlihat saat acara berlangsung. Tak hanya dari Kota Bandung, webinar juga diikuti peserta yang berasal dari kabupaten/kota lain di Jawa Barat.
Mereka antara lain datang dari Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran.
Bahkan, peserta juga datang dari luar Jabar, seperti Jakarta, Bantul Yogyakarta, Jombang Jawa Timur, Sawahlunto Sumatera Barat, Riau, hingga Kalimantan Selatan.
Saat webinar, Kabid P3TK Disdik Kota Bandung, Eddy Suparjoto, mengungkapkan, peran orang tua dalam menanamkan akhlak kepada anak usia dini begitu penting.
Menurutnya, didikan orang tua akan membekas kepada anak hingga mereka dewasa nanti.
“Inilah peran besar dari orang tua. Akhlak yang ditanamkan kepada anak, menjadi benih yang besar pengaruhnya kelak ketika anak beranjak dewasa. Anak memiliki acuan, baik saat mengembangkan kesalehan religius maupun kesalehan sosial,” kata Eddy.
Sementara Praktisi Parenting Islami/Penulis, Eka Wardana, menuturkan, penanaman aqidah kepada diri anak ibarat menyusun puzzle (permainan dengan cara menyusun gambar).
Saat menyusul puzzle dengan langkah tepat, maka gambar pun akan tersusun rapi.
“Di sinilah peran orang tua. Tanamkanlah akhlak kepada anak, dengan baik dan tertata. Ibaran menyusul puzzle, jika penanaman akhlak kepada anak dilakukan dengan baik, maka hasilnya pun insyaAlloh akan baik juga,” terang Eka.
“Aspek lain yang juga penting diperhatikan orang tua yaitu saat berinteraksi dengan anak. Dalam mendidik anak, orang tua harus menyesuaikan pikiran dan perasaan dengan pola pikir anak. Dengan begitu, frekuensi interaksi antara orang tua dan anak akan nyambung,” tuturnya.
Eka menambahkan, dalam mendidik anak, ada teori segi tiga cinta. Teori ini, diterapkan saat orang tua bercerita kepada anak.
Saat bercerita, lanjutnya, orang tua harus memperhatikan tiga unsur dalam segi tiga cinta yaitu pencerita, pendengar, dan tokoh cerita secara tepat.
“Ketika orang tua bercerita kepada anak, harus tepat dalam memilih tokoh cerita. Jika tokoh ceritanya buruk, akan berdampak buruk juga kepada anak. Namun, jika tokoh ceritanya tokoh yang baik, seperti cerita Nabi dan Rosul, dampak yang baik pun akan tertanam dalam diri anak,” pungkas Eka. (des)***