Museum Kebangkitan Nasional Gelar Karya 42 Perupa Nasional

WhatsApp Image 2022 05 18 at 19.56.00
Museum Kebangkitan Nasional Foto: Istimewa

Ada banyak cara untuk memperingati momen besar kebangsaan di Indonesia, tak hanya upacara belaka, pameran lukisan pun menjadi ajang peringatan peristiwa yang bernilai historis ini, pada 20 Mei mendatang, rencananya,  42 perupa Nusantara akan menggelar pameran lukisan di Museum kebangkitan Nasonal. Pameran lukisan yang bertajuk “Ma[s]a Bangkit!” tersebut dikurasi oleh Zamrud Setya Negara dan Juaniawan Dahlan.

Zonaliterasi.id – Menurut Zamrud Setya Negara, pameran ini hendak menunjukkan ragam para perupa menakar cara merespon segenap situasi yang terjadi. Bagaimana para perupa menerjemahkan motivasi yang disampaikan secara apik melalui karya sehingga dapat memberikan sebaran energi positif bagi para apresiatornya, lingkungan sosial, sampai pada hal-hal yang bersifat ekstra personal.

“Tentu saja pilihan visual, bentuk, dan media yang menjadi penguat dan ruang melakukan upaya tersebut akan beragam,” ujar Zamrud, dalam rilisnya

Juaniawan menambahkan Ma[s]sa Bangkit merupakan langkah nyata untuk memulai dengan semangat untuk berbagi semangat. “Ma[s]sa Bangkit! hari ini, menjadi pernyataan dan ajakan sekaligus komitmen bahwa jiwa kreatif tidak akan pernah padam dalam segala kondisi dan situasi. Saatnya kita bangkit, Bangkit bersama!,” tandas Juaniawan.

Sementara Koordinator Pameran Ma[s]sa Bangkit Nur Khozin mengatakan, pameran yang bakal digelar mulai 20 Mei 2022 sampai 18 Juni 2022 ini bakal menyajikan 42 perupa nusantara yang sebelumnya melalui tahap seleksi dari 14-23 April 2022.

Nur Kozin menambahkan, Ma[s]sa Bangkit adalah sebuah tindakan nyata yang dilakukan dalam usaha bagaimana kita memutus mata rantai segala traumatik dan kegelisahan yang terus menjadi bayang-bayang pandemi selama ini.

“Ma[s]sa Bangkit Juga merupakan pernyatan sikap nyata dari seluruh aspek dan individu-individu yang terbangun kesadarannya untuk membenahi diri dan lingkungan sekitarnya baik dilakukan secara pure personal, sekelompok kecil, sampai massal yang terintegrasi,” ujar Nur Kozin .

Adapun para perupa yang menaja karyanya dalam gelaran pameran itu; Afit Ruseno, Judul Karya: Kenduri Nusantara, Agus Muchtadji: Langit Borobudur 04, Agus Pisaro Widada; Lingga, Tangguh/Kubangkitkan dengan Bunga Merah, A. R. Tanjung; Buang Maskermu dan Bukalah Kedokmu, As Adi; Borobudur 03, Bejo Saputro ; Kampung Semar Ngangeni, Bina Novida; Survival Jalan Setapak, Budi Karmanto; Kampung Semar, Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si, ; Antara Harapan dan Kenyataan, Dimas Giriana, ; Borobudur Tengah Malam, Feriendas; A Blessing in Disguise, Gogor Purwoko; Tanda Emas, Hotli Silalahi; Pemimpin dan Rakyat Bangkit, Ibnu Alwan; Economic New Normal, Igul Pambudi; Spirit of Pluralism, Ireng Halimun; Makara Jaga Bangsa, Jenny Mahastuti; Penjual Cinderamata di Borobudur, JJ. Handoyo; Memetik Bintang, Kembang Sepatu; Viral For Justice, Lukman Zen; Resurrection Dance, M. Fathoni; Dunia Terbarukan, M. Sodik; Rumah Desa, Marwan Parodi; Sang Maestro 1, 2, dan 3, Munadi; Transformasi (meditasi) Bulan Purnama, Nadia Iskandar; Keep an Eye on, Nanuk Bemu; Sentimentil, Nurma; Jataka dan Avadana, Paul Hendro; The Cure, R. Sigit Wicaksono; Candi Borobudur, Reny Alwi; Warisan Kejayaan; Melihat Borobudur, Sisjunjungseni; Manembah, Sugiarto; Maha Karya Indonesia, Sulan Lim; Seri Borobudur, Suwito; Menyongsong Hajat Besar, Syafril Cotto; Dari Masa ke Masa, Tato Kastareja; Beyond, Tomy Faisal Alim; Come Home, Udin Choiruddin; Buddha Menerima Wahyu Wantiyo; Kerukunan, Wayan Sudana; Doa,Yunti Arsih; Bias Rasa. (Aas/Zen)

Respon (133)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *