ZONALITERASI.ID – Masa darurat pandemi Covid-19 memaksa proses penyelenggaraan pendidikan dilakukan dengan pendekatan yang tepat guna menahan laju pertumbuhan wabah.
Untuk pendidikan tinggi, perguruan tinggi (PT) menggunakan metode pembelajaran daring sebagai pengganti perkuliahan tatap muka yang sementara ditiadakan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti), Nizam, menuturkan, selain metode pembelajaran daring, pembelajaran dari rumah juga dapat dilakukan dengan metode luring melalui pembelajaran kreatif sesuai semangat kebijakan kampus merdeka.
Nizam mencontohkan, mahasiswa dapat mengerjakan tugas mandiri ataupun proyek-proyek yang dapat menambah wawasan keilmuan.
Tugas mandiri ini dapat dikaitkan dengan upaya penanggulangan pandemi Covid-19. Misalnya, mahasiswa program studi (prodi) teknik kimia belajar membuat hand sanitizer yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat.
“Atau turut serta dalam pembuatan alat pelindung diri (APD) guna membantu tenaga kesehatan. Banyak hal yang bisa dilakukan,” tuturnya, dikutip dikti.kemdikbud.go.id, Selasa (24/3/2020).
Alternatif lain, tambahnya, mahasiswa dapat berpartisipasi sebagai relawan tanggap darurat penanganan Covid-19. Partisipasi mahasiswa tersebut nantinya dapat dikonversi sebagai bentuk pembelajaran sehingga dapat disetarakan seperti KKN/SKS.
Nizam berharap, melalui upaya-upaya kecil tersebut, secara akumulatif dapat menjadi gerakan massal untuk mengatasi pandemi. Hasil pembelajaran itu tidak hanya dapat disetarakan dengan SKS dan menambah kompetensi mahasiswa, tapi juga dapat dijadikan solusi melawan pandemi Covid-19.
Nizam pun mendorong kampus untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki dan bergotong-royong dengan elemen-elemen lain di masayarakat dalam memerangi serta mencegah perluasan dampak pandemi Covid-19. (haifa fauziyyah)***