Krisis Keuangan, Ratusan Santri Pesantren Yatim Alkasyaf Cileunyi Dipulangkan

IMG 20220907 WA0009
Pesantren Yatim Dhuafa Alkasyaf, Cileunyi, Kabupaten Bandung terpaksa memulangkan ratusan santri yatim dan dhuafa yang sedang belajar agama karena terkendala masalah dana, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI.ID – Pesantren Yatim Dhuafa Alkasyaf, Cileunyi, Kabupaten Bandung terpaksa memulangkan ratusan santri yatim dan dhuafa yang sedang belajar agama karena terkendala masalah dana.

Pesantren Yatim dan Dhuafa Alkasyaf adalah pesantren gratis yang tidak memungut biaya sepeserpun dari santrinya.

Pesantren yang dihuni 180 santri yatim dan dhuafa dari tingkat SD hingga SMA ini merupakan yang terbesar dalam memelihara anak yatim di Kabupaten Bandung. Mereka berasal dari berbagai pulau di Indonesia.

“Saya sangat sedih dan sangat terpaksa sekitar 120 santri dipulangkan dan juga para pengajarnya. Ini baru pertama kali sejak kami berdiri tahun 2013. Kami sangat terpaksa. Pemulangan ini adalah dalam rangka membenahi manajemen,” kata Pengasuh Pesantren Yatim dan Dhuafa Alkasyaf, Dr. Giovani T., M. Ag., Rabu, 7 September 2022.

Ia menyebutkan, selama ini pembiayaan Pesantren Alkasyaf masih bergantung dari kencleng dan donatur.

Selama tiga bulan ini, lanjutnya, Pesantren Alkasyaf mencoba untuk bangkit melalui berdagang yaitu membuka pabrik tempe dan sabun. Namun, penjualannya masih jauh dan belum bisa menutupi operasional pembiayaan pesantren.

“InsyaAllah doakan saja, sebulan ini kami coba berpikir dan mengevaluasi. Jika masih belum ada solusi kemungkinan libur akan ditambah. Kami tidak mau meminta dan merepotkan siapa saja. Namun yang saya takutkan adalah anak-anak kembali pada prilaku sebelumnya. Ada yang menjadi anak jalanan atau anak-anak yang kurang perhatian dan kembali terlantar,” pungkas Giovani.

Bagian Keuangan Pesantren Alkasyaf, Auliya, menuturkan, pesantrem ini setiap bulan membutuhkan Rp. 93 juta untuk membiayai operasional ratusan yatim dan dhuafa. Namun, 6 bulan ini turun drastis hingga Rp. 30 juta per bulan.

“Utang untuk operasional tiap bulan bertambah hingga ratusan juta rupiah,” sebutnya. (des)***