ZONALITERASI.ID – Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Asep Noordin, mengatakan, DPRD akan mendorong kebijakan anggaran yang cukup dalam rangka kedaulatan dan ketahanan pangan.
“Sektor pertanian menjadi upaya pencapaian strategis di Pangandaran. Yang menjadi kekhawatiran semua pihak itu kalau terjadi krisis pangan. Maka sebagai solusinya adalah intervensi pemerintah,” kata Asep, Selasa, 20 September 2022.
Asep menuturkan, sektor pertanian di Pangandaran merupakan komoditas yang besar. Namun, sektor itu tidak diminati oleh generasi muda. Dengan begitu, harus ada upaya lain agar generasi muda tertarik pada sektor pertanian.
“Memodernisasi pertanian, mengalihkan model-model konvensional ke model digital, merupakan salah satu cara agar generasi muda mau berpikir ke sektor pertanian,” ujarnya.
Terkait imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap para petani, Asep mengungkapkan, ia melihat kondisi itu sangat berpengaruh terhadap sektor pertanian.
“Petani hanya diberikan akses untuk pembelian solar dan minyak tanah saja. Sedangkan alat pertanian yang mereka gunakan tidak hanya solar, jenis pertalite juga butuh. Itu menjadi persoalan tersendiri,” tuturnya.
“Menghadapi kondisi itu, Dinas Pertanian tengah menyiapkan data jumlah petani Pangandaran dan yang berhak mendapatkan akses. Siapa saja dan berapa jumlah kebutuhannya. Apakah nanti berbentuk rekomendasi dari dinas atau kepala desa. Ini akan kita komunikasikan,” tambah Asep.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pangandaran, Dadang Suherman, menuturkan, kendati KTNA mitra pemerintah di bidang pertanian, namun KTNA belum menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Padahal, potensi pertanian di Pangandaran luar biasa.
“Meski belum melakukan fungsinya, kami dan teman-teman petani masih tetap siap berkontribusi untuk Pangandaran,” cetusnya. (des)***