Sikapi Peran Profesor, Begini Pandangan Ketua Dewan Guru Besar UPI

9 1 1024x683 1
Rektor UPI, Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., menyerahkan SK Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Profesor/Guru Besar kepada tiga dosen UPI, (Foto: Humas UPI).

ZONALITERASI.ID Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si., mengungkapkan pandangannya terhadap keberadaan guru besar (profesor).

Mengutip kisah dari akademisi Thomas Donnelly yang ditulis pada tahun 1951 (kemudian dimuat oleh The Journal of Higher Education: Vol 6, No 22 – Taylor & Francis), Prof. Karim menuturkan, profesor yang baik adalah profesor yang dinilai berharga oleh mahasiswanya dan dinilai terhormat oleh teman-teman profesornya. Di samping itu, menjadi suar moral, lampu penerang bagi universitasnya, dan menjadi identitas bagi lembaganya.

“Tadinya saya membayangkan profesor yang baik, yang hebat itu lukisannya sangat sempurna dan muluk. Ternyata sangat dekat dan sederhana,” kata Prof. Karim saat menyampaikan sambutan pada acara Penyerahan SK Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Profesor/Guru Besar, akhir pekan lalu.

Menurut mantan Dekan FPIPS UPI itu, layaknya seorang penggali sumur, seorang profesor adalah dia yang mengenali titik mana yang harus digali. Lalu, menyukai tempat dia menggali dan tidak pernah berpindah untuk menggali. Sebab, dengan memperdalam galian sumurnya itu ah cara terbaik dia menemukan air lebih banyak dan lebih bening.

”Seperti yang disampaikan oleh Pak Rektor, bahwa keberadaan profesor itu menentukan maju mundurnya sebuah universitas. Jadi saya sudah seminggu ini menelusuri tentang bagaimana menjadi profesor yang baik. Hal ini terinspirasi oleh penambahan calon guru besar yang begitu banyak dalam tiga minggu terakhir. Jadi setiap harinya Dewan Guru Besar UPI diundang pemaparan makalah calon guru besar,” paparnya.

Sebelumnya, Rektor UPI, Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., menyerahkan SK Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Profesor/Guru Besar kepada tiga dosen UPI. Mereka yaitu Dr. H. Danny Meirawan, M.Pd. (Dosen Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan/FPTK); Dr. Yulianeta, M.Pd. (Dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra/FPBS); dan Dr. Dedi Rohendi, M.T. (Dosen Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan/FPTK).

Rektor UPI, Prof. Solehuddin, mengapresiasi penambahan jumlah guru besar ini.

“Tentu ini merupakan satu aset bagi UPI. Kami berharap kehadiran beliau-beliau ini nanti menjadi sesuatu yang sangat signifikan bagi universitas. Keberadaan profesor itu menentukan maju mundurnya sebuah universitas,” ujarnya.

“Biasanya kalau kita datang ke suatu universitas itu bukan karena Rektornya, bukan karena Dekannya, bukan karena ini, tapi karena profesornya. Banyak perubahan yang sedang kita lakukan dan mudah-mudahan perubahan ini semakin membawa kita terkognisi baik secara nasional maupun internasional. Tinggal punya identity yang memang bisa dijual sebagai produk karya orang kita,” tambah Prof. Solehuddin. (des)***