ZONALITERASI.ID – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPI berinisiatif membuat motor sampah yang bisa masuk ke lorong-lorong rumah. Selain itu, LPPM juga akan membuat mesin pencacah sampah basah untuk bisa menjadi kompos.
Sekretaris LPPM UPI, Dr. Yadi Ruyadi, M.Si., mengungkapkan, setelah diteliti ternyata sebagian besar sampah sumbernya dari rumah. Seharusnya sejak di rumah sudah terjadi pemilahan sampah.
Ketika sampah datang ke lokasi incinerator, lanjutnya, ternyata menimbulkan problem. Sampah basah dan sampah kering tercampur.
“Hal tersebut membuat para pengelola incinerator mengalami kesulitan dalam mananganinya, sehingga harus melakukan pemilahan, dan karena jumlahnya banyak, ini cukup menyulitkan, membutuhkan waktu dan orang banyak. Kita coba tangani supaya tidak terjadi lagi sampah yang tercampur di TPA sebelum masuk incinerator,” kata Yadi, di Kampus UPI, Jalan Dr. Setabudhi Bandung, beberapa waktu lalu.
Ditambahkannya, untuk mendukung perubahan mindset pengelolaan sampah, diperlukan 2 faktor. Pertama, adanya fasilitas tempat sampah yang berbeda peruntukannya, satu untuk sampah basah dan satu untuk sampah kering. Kedua, harus memiliki keuntungan dalam proses pemilahan sampah ini, oleh karena itu diperlukan bank sampah.
“Bank sampah ini akan merubah mindset masyarakat, yang bisa mengkonversikan sampah menjadi uang. Bukan tidak mungkin masyarakat diberikan reward atas usahanya itu. Reward diberikan oleh pemerintah, sumbernya bisa saja dari hasil pengelolaan sampah,” pungkas Yadi. (des)***