ZONALITERASI.ID – Setiap tahun, UNESCO memberikan pengakuan terhadap berbagai tradisi dan praktik budaya dari seluruh dunia, termasuk yang tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH). Untuk Indonesia, hingga tahun 2024, telah terdaftar dengan 15 Warisan Budaya Tak Benda di UNESCO.
Warisan Budaya Tak Benda Indonesia terakhir yang diakui UNESCO yaitu pada tahun 2024. Salah satu warisan yang diakui dari kekayaan budaya Indonesia yakni kesenian Reog Ponorogo dan kebaya.
Pengakuan ini menandai pentingnya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dihargai secara internasional. Langkah ini tidak hanya bertujuan menjaga keberlangsungan tradisi bagi generasi mendatang, tetapi juga memperkuat pengakuan internasional atas nilai-nilai budaya tersebut.
Pengakuan UNESCO terhadap warisan budaya tak benda merupakan bentuk penghargaan terhadap tradisi, praktik, dan ekspresi budaya yang memiliki peran penting dalam melestarikan kekayaan budaya suatu bangsa.
Pengakuan tersebut bertujuan untuk menjaga agar nilai-nilai budaya tersebut tetap hidup, dihormati, dan diakui oleh masyarakat dunia.
Dilansir dari laman ICH UNESCO, berikut ini adalah daftar lengkap warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui hingga saat ini.
Daftar Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
1. Keris Indonesia (2008)
Keris adalah senjata khas Indonesia berbentuk belati asimetris yang memiliki nilai spiritual. Selain berfungsi sebagai alat pertempuran, keris dipercaya memiliki kekuatan magis. Keris pertama kali muncul pada abad ke-10 dan diyakini berasal dari pulau Jawa, kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Asia Tenggara.
2. Teater boneka wayang (2008)
Penetapan ini berlaku untuk wayang golek atau klitik dan wayang kulit. Wayang berkembang di Jawa dan Bali selama lebih dari sepuluh abad. Kemudian menyebar ke Lombok, Madura, Sumatera, dan Kalimantan. Pertunjukan wayang dipandu oleh seorang dalang dan biasanya diiringi musik gamelan, yang digunakan untuk menceritakan kisah-kisah klasik dengan alunan musik khas Jawa.
3. Batik Indonesia (2009)
Batik Indonesia dikenal dengan teknik, simbol, dan budaya yang unik, yang sepenuhnya berasal dari tradisi lokal. Proses pembuatan batik melibatkan perajin yang menggambar desain motif menggunakan lilin panas pada kain, kemudian kain tersebut diwarnai dan direndam untuk menghasilkan pola batik yang khas.
4. Pendidikan dan pelatihan Batik (2009)
UNESCO menetapkan pendidikan dan pelatihan batik Indonesia untuk siswa SD, SMP, SMA, SMK, dan Politeknik bekerja sama dengan Museum Batik Pekalongan sebagai WBTB pada 2009. Batik Indonesia adalah tekstil tradisional yang dibuat dengan teknik tangan dan pewarnaan celup, yang kaya akan nilai budaya dan telah diwariskan secara turun-temurun di Jawa serta wilayah lainnya sejak awal abad ke-19.
5. Angklung Indonesia (2010)
Angklung adalah alat musik tradisional asal Indonesia yang terdiri dari dua hingga empat tabung bambu yang digantung dalam rangka bambu dan diikat menggunakan tali rotan. Alat musik ini telah digunakan sebelum tahun 1983 dan biasa dimainkan dalam berbagai kegiatan, seperti upacara adat, seni pertunjukan, serta aktivitas sehari-hari masyarakat.
6. Tari Saman (2011)
Tari Saman, yang berasal dari budaya Gayo di Aceh biasa dipertunjukkan untuk merayakan hari besar nasional maupun keagamaan. Selain itu, Tari Saman berperan penting dalam mempererat hubungan antar kelompok masyarakat di desa-desa.
7. Noken tas masyarakat Papua (2012)
Noken adalah tas tradisional khas Papua yang dibuat dari anyaman serat kayu atau daun. Tas ini memiliki berbagai fungsi, seperti membawa hasil panen, tangkapan dari laut atau danau, kayu bakar, bayi, hewan kecil, hingga digunakan untuk keperluan belanja dan menyimpan barang-barang sehari-hari.
8. Tiga genre tari tradisional di Bali (2015)
Ketiga tarian ini mencakup genre sakral (wali), semi sakral (bebali), dan hiburan (bebalihan), yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Tari-tarian tersebut terinspirasi oleh alam dan melambangkan tradisi, adat istiadat, dan nilai-nilai keagamaan tertentu.
9. Pinisi (2017)
Seni pembuatan perahu tradisional Pinisi asal Sulawesi Selatan ini tidak hanya menjadi simbol identitas budaya, tetapi juga menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat dan memperkuat solidaritas komunitas pembuatnya. Teknik pembuatan perahu ini memiliki akar sejarah yang panjang, yang telah berkembang selama ribuan tahun di wilayah Austronesia.
10. Tradisi pencak silat (2019)
Pencak silat merupakan seni bela diri yang berasal dari Jawa dan Sumatera Barat, dengan fungsi utama sebagai sarana perlindungan diri dari bahaya. Selain itu, pencak silat juga berperan dalam mempererat hubungan persahabatan, menjaga ketertiban sosial, dan memberikan hiburan, terutama dalam acara-acara ritual.
11. Pantun (2020)
Pantun yang merupakan bentuk syair Melayu, digunakan untuk menyampaikan gagasan dan emosi secara halus. Dengan pola rima a-b-a-b, pantun sering dibacakan dalam berbagai acara, seperti pernikahan, ritual adat, dan upacara resmi.
12. Gamelan (2021)
Gamelan adalah orkestra tradisional Indonesia yang terdiri dari berbagai instrumen perkusi. Selain berfungsi sebagai bagian dari upacara keagamaan, pertunjukan teater, dan konser, gamelan juga digunakan sebagai terapi musik. Instrumen ini menjadi sarana ekspresi budaya sekaligus membantu mempererat hubungan manusia dengan lingkungannya melalui harmoni yang dihasilkan.
13. Budaya kesehatan jamu (2023)
Jamu diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda, merupakan pengobatan herbal tradisional Indonesia yang telah ada sejak abad ke-8. Dibuat dari campuran rempah-rempah dan tanaman herbal, jamu dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tradisi ini mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga kesehatan secara alami.
14. Kesenian Reog Ponorogo (2024)
Reog Ponorogo adalah kesenian tradisional yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Kesenian ini melibatkan pertunjukan yang menampilkan tarian dramatis dengan iringan musik gamelan, serta memakai berbagai atribut seperti topeng berukuran besar, yang menggambarkan singa atau Singo Barong. Kesenian ini dipentaskan dalam berbagai acara.
15. Kebaya (2024)
Kebaya adalah busana tradisional yang sering dipakai dalam berbagai acara, baik kasual maupun formal, serta dalam pertemuan sosial, festival, dan seni pertunjukan seperti tari, teater, dan film.
Selain terdapat 15 Warisan Budaya Tak Benda yang telah diakui oleh UNESCO, Indonesia juga telah mengusulkan beberapa budaya lain untuk mendapat pengakuan serupa. Beberapa budaya yang diusulkan tersebut meliputi praktik dan ekspresi budaya terkait Balafon dan Kolintang, tempe, serta tenun tradisional. ***
Sumber: Antara