SEPERTI wisata biasa, kita sering melakukan perjalanan tanpa memilih dan mempersiapkan segalanya. Bahkan seringkali kepergian ke suatu tempat hanya dianggap piknik atau refreshing belaka. Padahal ada banyak hal yang bisa lebih dari sekedar kesenangan atau buang-buang uang. Contoh: Bandung–Pangandaran saja yang jaraknya cukup dekat sering kita lewatkan hal yang sederhana namun penting maknanya.
Mengapa siapkan mental?
Bertamasya sekali pun ternyata memerlukan hati yang tenang dan kesiapan yang matang. Misalnya saja berperilaku sabar dan menghibur bagi peserta lain. Jadi selama kita ikut rombongan hendaknya kita jadikan momentum untuk bermitra secara baik dan edukatif. Bagi yang biasa bepergian jauh bisa memberi petunjuk atau contoh agar peserta lain paham cara terbaik sejak persiapan, berangkat, perjalanan, istirahat, hingga lokasi.
Biasanya ada juga panduan serta bimbingan dari kru pelaksana tour and travel, contohnya. Kita pun bisa memberi panduan kepada keluarga atau teman seperjalanan. Selama dalam kendaraan umpamanya harus tertib dan tidak buang sampah sembarangan, misalnya.
Persiapan yang matang, bawa perlengkapan seperlunya pun harus dilakukan. Termasuk jangan membawa barang cepat rusak atau belanja yang kurang perlu. Sering peserta mengeluhkan akibat tempat duduk terganggu karena menyempit akibat barang yang terlalu banyak. Hingga rasa tenang karena takut barang hilang atau tertukar pun kadang mengganggu pikiran kita di perjalanan.
Tempat istirahat sering dijadikan kesempatan khusus untuk ibadah atau makan-minum seperlunya. Di sini waktu pun harus diperhatikan agar tidak mengganggu acara ketika ada peserta terlambat naik bus. Saat ada di atas kendaraan sebaiknya memahami dan menikmati suasana dalam dan luar kendaraan.
Walau tidur dan istirahat amat perlu, tapi suasana sepanjang jalan pun harus menjadi peluang untuk menambah pengetahuan. Umpamanya mengenal lebih teliti batas kota. Sejak Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan seterusnya.
Memahami pula lokasi atau geografis yang terlewati, seperti antara Bandung – Pangandaran itu melewati gunung dan sungai apa saja?
Sungguh banyak hal yang membuat pengalaman baru selama berwisata termasuk menambah kenalan sesama peserta.
Terakhir, selama berwisata hendaknya selalu memberikan manfaat bagi semua peserta dan bersahabat dengan siapa pun termasuk kru armada yang mengangkut kita.
Rasanya, nuansa dan kesempatan panjang bisa jadi bahan renungan demi lancarnya wisata kita.
Selamat! ***
Suryatno Suharma, pecinta traveling, tinggal di Parongpong, Bandung Barat