Syafrina Rovasita, Guru Penyandang Cerebral Palsy yang Sarat Prestasi

safrina rovasita 20170308 135958
Syafrina Rovasita, guru SLB Negeri 1 Bantul, penerima penghargaan Anugerah Guru Penyandang Disabilitas dari Kemendikdasmen. (Foto: Tribunnews.com)

ZONALITERASI.ID – Syafrina Rovasita, guru SLB Negeri 1 Bantul, merupakan salah satu penerima penghargaan Anugerah Guru Penyandang Disabilitas dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Pendidik yang menjadi Guru Kelas 3 ini merupakan seorang penyandang Cerebral Palsy (kelumpuhan serebral).

Penghargaan diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2024, yang digelar Kemendiknas, di Jakarta, Jumat, 6 Desember 2024.

Syafrina berhasil membuktikan potensinya terlepas dari segala keterbatasan yang ia miliki.

“Tantangan yang biasa saya hadapi adalah persepsi orang yang terkadang melihat saya kurang mampu. Tetapi, setelah saya membuktikan bahwa saya mampu, mereka baru percaya,” kata Syafrina, dilansir dari laman Kemdikbud, Selasa, 10 Desember 2024.

Perjuangan Syafrina dinilai sangat inspiratif.  Di tengah keterbatasan yang dimiliki, Syafrina harus menunjukkan kapabilitasnya kepada banyak orang untuk menjadi seorang guru. Syafrina mengaku telah melalui banyak kegagalan dalam hidupnya. Meskipun begitu, ia tidak hanya berhasil menjadi sumber teladan, tetapi juga berhasil meraih berbagai prestasi.

“Saya juga memotivasi anak-anak untuk tetap mandiri. Saya ingin membuat mereka sebahagia mungkin. Jadi, tujuan pembelajarannya adalah supaya saya dan anak-anak bahagia. Saya juga mencontohkan diri saya terlebih dahulu, yang terkadang murid saya justru dapat melakukan yang lebih baik dari saya,” ucap Syafrina.

Berdedikasi Tinggi

Syafrina merupakan sosok yang berdedikasi tinggi dalam dunia pendidikan, khususnya untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Lahir di Sleman pada Mei 1985, Syafrina menempuh perjalanan panjang dalam dunia pendidikan.

Dilansir dari Kumparan.com, setelah menyelesaikan pendidikan dasar di SDLB SLB Negeri 3 pada tahun 2000, Syafrina melanjutkan ke SMP Negeri 2 Depok dan lulus pada tahun 2003. Syafrina kemudian menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA GAMA melalui program Paket C pada tahun 2006.

Tak berhenti di situ, Syafrina melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan meraih gelar S1 di bidang Pendidikan Luar Biasa (PLB) dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tahun 2010. Ia kemudian melanjutkan studi S2 di bidang Bimbingan Konseling Islam (BKI) di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) dan lulus pada tahun 2016.

Karir Syafrina sebagai guru dimulai di SLB Yapenas pada tahun 2010. Ia mengajar di sekolah ini hingga tahun 2019. Setelah itu, ia bergabung dengan SLB Negeri 1 Bantul dan terus mengabdi di sana hingga sekarang.

Selain mengajar, Syafrina juga aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Forum Lingkar Pena (FLP) Yogyakarta dan Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP).

Syafrina memiliki motto hidup yang sangat inspiratif:

Yang terpenting adalah penduduk langit mengetahui apa yang saya lakukan, bukan penduduk bumi.”

Motto ini mencerminkan dedikasinya yang tulus dalam mengajar dan membantu anak-anak berkebutuhan khusus.

Prestasi Safrina dalam dunia pendidikan juga patut diacungi jempol. Ia meraih berbagai penghargaan, termasuk Juara 2 Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) UNY dan FIP UNY pada tahun 2008, serta penghargaan SCTV Award kategori khusus.

Selain itu, Syafrina juga berhasil menyelesaikan seminar hasil penelitian “Student Union Grant (SUG)” dengan judul “Efektifitas Dongeng Braille untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Anak Tunanetra Sejak Lahir” pada tahun 2008, dan artikelnya diterima oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Ditjen Dikti Depdiknas pada tahun 2009.

Beberapa karya Syafrina antara lain:

Cerpen:

1. ‘Diary yang Tertinggal’ – Majalah UNY, 2008
2. ‘Sahabatku Yani’ – Majalah Fakultas, 2008
3. ‘Di Balik Jendela’ – Majalah UNY, 2009
4. ‘Doa Pak Haji’ – Majalah Fakultas, 2009
5. ‘Pohon Jambu’ – Majalah Diffa, 2011

Artikel Ilmiah:

1. ‘Menuju Sekolah Inklusi’ – Majalah Ilmiah UNY, 2008
2. ‘Menumbuhkan Sikap Bersahabat dengan Anak Berkebutuhan Khusus sejak Dini’ – Majalah Ilmiah UNY, 2009
3. ‘Kemampuan Berbahasa dalam Pandangan Ketunarunguan’ – 2010
Informasi penting disajikan secara kronologis
4. ‘Fenomena Bunuh Diri Siswa’ – KR Pendapat Guru, 2012
5. ‘Angin Segar Sekolah Inklusi’ – KR Opini, 2012
6. ‘Nuzul Qur’an Cahaya Sekolah Inklusi’ – KR Opini, 2012
7. ‘UKG (Guru) Luar Biasa, Gagal?’ – KR Opini, 2012
8. ‘Hari Cerebral Palsy Se-Dunia’ – KR Opini, 2012
9. ‘Urgensi Kode Etik Guru’ – KR Opini, 2013
10. ‘Full Day, Solusi atau Masalah?’ – KR Opini, 2013
11. ‘Saatnya Perguruan Tinggi Ber-Inklusi’ – KR Opini, 2013
12. ‘Pemilu 2014 Aksesibel bagi Seluruh Rakyat?’ – KR Opini, 2014
13. ‘Menyongsong Kota Inklusif’ – KR Opini, 2015
14. ‘Autis Bukan Candaan!’ – Solider.or.id, 2015
15. ‘Perjalanan Umroh’ – Solider.or.id, 2015
16. ‘Pentingnya Kolom Difabel di Segala Macam’ – Solider.or.id, 2016
17. ‘Difabel dan Teknologi Informatika’ – Kumpulan Artikel Lomba Menulis Artikel Tingkat Nasional “Difabel di Sekitarku”, 2016
18. ‘Kabar Gembira di PPBD 2017 bagi ABK’ – Solider.or.id, 2017
19. ‘Pengaruh Sharing Experiences Penyandang Cerebral Palsy terhadap Resiliensi Orangtua Anak Cerebral Palsy yang Terhimpun dalam Group Facebook Orangtua Anak Cerebral Palsy’ – Journal Disability Studies Inklusi Vol 4 No 1, Juni 2017
20. ‘Peningkatan Kemampuan Komunikasi Siswa Cerebral Palsy Non Vocal dengan Teknologi Informasi’ – Journal Disability Studies Inklusi Vol 5 No 1, Juni 2018

Demikian sosok perempuan hebat yang satu ini. Dengan segala pencapaiannya, Syafrina terus menjadi teladan bagi banyak orang, terutama dalam upayanya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi semua. ***