AJIP Rosidi, seorang sastrawan Indonesia, merupakan sosok yang kiprahnya tidak dapat diabaikan begitu saja. Dalam dunia sastra, ia tidak hanya dikenal karena karyanya yang begitu banyak dan berkualitas, tetapi juga karena peranannya dalam memperkaya khasanah sastra Indonesia.
Lahir di Jatiwangi pada tanggal 31 Januari 1938, Ajip telah menunjukkan kecintaannya pada tanah kelahirannya melalui berbagai karya, salah satunya adalah novel Perjalanan Penganten.
Novel ini merupakan salah satu cara Ajip menumpahkan kecintaannya pada tanah kelahirannya. Sebagai seorang yang mencintai tanah kelahirannya, Ajip merasa perlu untuk membanggakan dan memperkenalkan apa dan bagaimana keadaan daerahnya kepada orang lain. Berbeda dengan orang biasa yang hanya bisa bercerita secara lisan tentang kecintaannya pada tanah kelahiran, seorang pengarang seperti Ajip dapat melukiskan perasaan tersebut dengan menggunakan goresan tinta di atas kertas. Hal ini memungkinkan bagi pembaca untuk merasakan dan memahami kecintaan Ajip terhadap Jatiwangi melalui setiap kata dan kalimat yang ia tuliskan.
Perjalanan Penganten adalah sebuah novel yang menggambarkan keindahan alam, seluk-beluk, serta hiruk-pikuk kehidupan daerah Jatiwangi. Dalam novel ini, Ajip Rosidi tidak hanya menceritakan keindahan alam semata, tetapi juga mencoba menangkap esensi dari kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Dengan demikian, pembaca dapat melihat bagaimana Ajip menggabungkan deskripsi yang mendetail dengan kisah-kisah yang penuh makna untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang tanah kelahirannya.
Ajip Rosidi memulai debutnya dalam dunia sastra pada usia yang sangat muda. Hal ini menunjukkan bahwa kecintaan dan ketertarikannya terhadap sastra sudah ada sejak dini. Dalam usianya yang masih belia, Ajip telah berhasil menciptakan karya-karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan sumbangan berarti bagi perkembangan sastra Indonesia. Dengan novel seperti Perjalanan Penganten, Ajip berhasil menunjukkan bahwa tanah kelahiran bisa menjadi sumber inspirasi yang tidak akan habis untuk digali.
Tanah kelahiran bagi seorang pengarang adalah sesuatu yang sangat berharga. Ajip Rosidi, melalui karyanya, ingin menunjukkan bahwa kecintaan pada tanah kelahiran adalah sesuatu yang harus dibanggakan dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Dalam Perjalanan Penganten, Ajip tidak hanya bercerita tentang daerah Jatiwangi, tetapi juga tentang nilai-nilai kehidupan yang ia anggap penting. Melalui karakter-karakter dalam novel ini, Ajip menggambarkan bagaimana masyarakat Jatiwangi hidup dan berinteraksi satu sama lain.
Kisah-kisah dalam Perjalanan Penganten juga memberikan pembaca wawasan tentang bagaimana kehidupan sehari-hari di Jatiwangi. Ajip Rosidi dengan cermat menangkap berbagai aspek kehidupan masyarakat di sana, mulai dari tradisi, budaya, hingga dinamika sosial yang ada. Dengan demikian, novel ini tidak hanya menjadi sebuah bacaan yang menghibur, tetapi juga sebuah dokumentasi penting yang mencatat kehidupan masyarakat Jatiwangi pada masanya.
Perjalanan Penganten adalah salah satu contoh bagaimana seorang pengarang dapat menggunakan karyanya untuk memperkenalkan dan membanggakan tanah kelahiran. Melalui goresan tinta Ajip Rosidi, pembaca diajak untuk merasakan dan memahami kecintaan yang mendalam terhadap daerah asalnya. Ajip telah berhasil menunjukkan bahwa tanah kelahiran adalah sumber inspirasi yang kaya dan berharga.
Dalam dunia sastra, karya-karya seperti Perjalanan Penganten menjadi bukti bahwa seorang pengarang dapat memberikan kontribusi besar tidak hanya bagi perkembangan sastra, tetapi juga bagi pengenalan dan pelestarian budaya daerah. Ajip Rosidi, dengan segala kecintaannya pada Jatiwangi, telah membuktikan bahwa tanah kelahiran adalah sesuatu yang layak untuk diperjuangkan dan dibanggakan.
Melalui novel Perjalanan Penganten, Ajip Rosidi mengajak kita semua untuk melihat dan merasakan keindahan serta kekayaan budaya tanah kelahiran kita masing-masing. Sebuah panggilan untuk tidak melupakan akar dan selalu merasa bangga akan dari mana kita berasal. Novel ini menjadi salah satu karya yang memperkuat posisi Ajip Rosidi sebagai salah satu sastrawan terkemuka Indonesia yang patut dihormati dan diapresiasi. ***
Didin Tulus, penggiat buku, tinggal di Cimahi.