ZONALITERASI.ID – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) menyerahkan alat yang berfungsi mencegah penularan Covid-19 di kalangan tenaga kesehatan kepada RS Kebonjati Bandung.
Dalam kesempatan itu, Direktur RS Kebonjati, dr. Yunandi Surjautama, SH, MM, menerima penyerahan alat tersebut. Acara dilanjutkan dengan pelatihan cara penggunaan alat-alat berdasarkan manual leaflet yang telah dibuat kepada para perawat yang terlibat langsung dalam perawatan pasien-pasien Covid-19.
Diketahui, Tim Pengabdian Masyarakat Unjani merupakan gabungan Tim dari Fakultas Kedokteran, Jurusan Teknik Mesin, dan Jurusan Teknik Metalurgi FTM Unjani. Tim diketuai dr. Yudith Yunia Kusmala, M.Kes., Sp.PD dan Tim Jurusan Teknik Mesin serta Teknik Metalurgi yang dikomandani Dr. Damawidjaya Biksono, ST, MT.
Adapun alat yang diserahkan berupa kursi roda bertekanan negatif (negative Pressure Wheelchair/NPW) dan blankar /tempat tidur yang diberi tudung ( Negative Pressure Hood/ NPH).
NPH merupakan alat tambahan berupa tudung transparan yang dilengkapi sistem ventilasi untuk menghisap dan menyaring udara infeksius dari pasien yang berada di dalam tudung sebelum akhirnya dilepaskan kembali ke ruangan sekitar pasien.
Hampir serupa dengan NPH, NPW adalah kursi roda yang dilengkapi dengan tudung berventilasi. Alat ini berfungsi untuk menghisap dan menyaring udara infeksius dari pasien pada saat mobilisasi pasien dari satu tempat ke tempat yang lain di dalam lingkungan RS.
Prinsip dasar dari sistem negatif pressure ini adalah mengisolasi pasien terinfeksi dari lingkungan luar melalui ventilasi dan penghalang khusus yang membatasi tekanan antara lingkungan internal dan eksternal. Dengan demikian, udara di dalam tudung (hood) tidak dapat keluar, sehingga mencegah penyebaran virus Covid-19.
Selain itu, udara yang keluar dari ventilasi khusus pun harus mengalami proses filtrasi terlebih dahulu untuk memastikan tidak adanya pencemaran ke lingkungan luar Untuk itu, alat NPH dan NPW yang digunakan dilengkapi dengan HEPA filter. Pemasangan HEPA filter ini bertujuan untuk menyaring virus, bakteri atau partikel yang ada di dalam tudung (hood) agar tidak menyebar ke lingkungan sekitar.
Deny Bayu Saefudin, S.T., M.T., dari Tim Teknis Lapangan Tim Pengabdian Masyarakat Unjani, menyatakan, alat ini dirancang menggunakan komponen-komponen yang mudah didapatkan di masyarakat dan telah dilakukan pengujian efektivitas penyaringannya dan tingkat kebisingannya.
“Harapannya, dengan adanya NPH dan NPW yang dilengkapi dengan HEPA filter ini tenaga kesehatan akan mendapatkan perlindungan tambahan dan merasa lebih nyaman dalam merawat pasien Covid-19,” kata Deny, dalam siaran pers dari Unjani, Rabu (16/6/2021).
Ia menyebutkan, berdasarkan survey yang dilakukan pada para nakes dan pasien yang dilaksanakan 1 bulan setelah penggunaan alat tersebut, rasa kekhawatiran tenaga kesehatan akan tertular Covid-19 yang awalnya 93% dengan penambahan penggunaan NPW dan NPH ini berkurang menjadi 43%.
“Penggunaan alat ini juga terbukti telah menambah rasa kenyamanan pasien yang awalnya 54% meningkat menjadi 89%,” terang Deny. (des)***