Lewat Talkshow Ini FSH UIN Bandung Perkuat Budaya Digital Moderat dan Berkarakter

fbfccaac 12e7 4016 a70f 042589b2aec5
Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Talkshow Moderasi Masyarakat Digital bertajuk “Bersama Membangun Peradaban”, yang berlangsung di Aula FSH Lantai 4, Rabu, 26 November 2025, (Foto: Humas UIN Bandung).

ZONALITERASI.ID – Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Talkshow Moderasi Masyarakat Digital bertajuk “Bersama Membangun Peradaban”, yang berlangsung di Aula FSH Lantai 4, Rabu, 26 November 2025.

Acara ini menghadirkan empat narasumber dari berbagai bidang, yaitu Wakil Dekan I FSH Dr. H. Chaerul Shaleh, M.Ag.; Ketua JDIH UIN Bandung Hj. Dewi Mayangingsih, S.H., M.H.; Humas UIN Bandung Eryanti Nurmala Dewi, S.Sos.; dan pengelola konten AnakUIN.bdg, Firmansyah. Talkshow dipandu oleh Sekretaris Dr. Fathimah Madaniyyah, M.Pd. (Sekretaris JDIH).

Dekan FSH, Prof. Dr. H. Fauzan Ali Rasyid, M.Si., menjelaskan, talkshow ini menjadi ruang dialog strategis untuk memperkuat literasi digital, mengembangkan sikap moderat, sekaligus mempersiapkan masyarakat kampus menghadapi dinamika era informasi.

“Melalui program ini, FSH UIN Bandung ingin memperkuat budaya digital yang moderat dan berkarakter, sejalan dengan visi universitas dalam membangun ekosistem akademik yang unggul dan berintegritas,” ujarnya.

Menurutnya, moderasi digital sangat penting untuk menciptakan ruang daring yang sehat, inklusif, dan produktif. Sikap bijak dan kemampuan mengelola informasi menjadi fondasi utama dalam menghadapi arus informasi yang cepat dan seringkali tidak terverifikasi.

Dalam pemaparannya, narasumber Chaerul Shaleh (Wakil Dekan I FSH), mengungkapkan, moderasi digital bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan bagian dari tanggung jawab akademik dan moral masyarakat kampus.

“Peradaban digital yang baik harus dibangun bersama. Kampus perlu menjadi teladan dalam menghadirkan konten positif, bijak, dan berimbang,” ucapnya.

Kata Chaerul, literasi hukum digital, mulai dari pemahaman batas penyebaran konten, etika penggunaan data, hingga konsekuensi hukum dalam aktivitas digital begitu penting. Edukasi hukum ini diharapkan mendorong mahasiswa lebih cermat dan bertanggung jawab saat berselancar di dunia maya.

Pada kesempatan itu, Chaerul juga memaparkan panduan strategi untuk menciptakan iklim akademik yang sehat di tengah tingginya distraksi digital. Materi mencakup manajemen waktu, literasi informasi, dan kemampuan berpikir kritis sebagai kunci membangun academic resilience.

“Ketahanan akademik perlu dibangun melalui pola belajar yang terkelola dan kemampuan memilih informasi yang benar,” jelasnya.

Ketua JDIH UIN Bandung, Dewi Mayangingsih, menjelaskan, masyarakat digital adalah kelompok yang aktivitas sosialnya banyak dibentuk oleh teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Perkembangan teknologi membawa dampak signifikan terhadap cara individu berinteraksi, mengakses informasi, dan mengekspresikan pandangan. Ruang digital dapat memperkuat nilai moderasi beragama, tetapi juga rentan menjadi ladang subur penyebaran hoaks, ujaran kebencian, polarisasi, hingga radikalisme.

“Sebagai kampus keagamaan yang mengusung nilai Wasathiyah Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung memiliki peran strategis dalam membentuk generasi muda yang moderat, inklusif, dan bijak bermedia digital,” tuturnya.

Melalui talkshow ini, mahasiswa didorong memahami sekaligus mempraktikkan etika bermedia yang sesuai dengan nilai keislaman dan keindonesiaan.

Humas UIN Bandung, Eryanti Nurmala Dewi, menyoroti pentingnya komunikasi publik yang etis dan efektif sebagai kunci membangun citra kelembagaan di era media sosial. Untuk itu perlunya pemahaman regulasi digital serta kemampuan memilah, memverifikasi, hingga menyebarkan informasi kampus yang kredibel agar mahasiswa tidak mudah terpengaruh hoaks.

Pengelola AnakUIN.bdg, Firmansyah, memberikan sudut pandang dari sisi kreator muda mengenai tantangan dan peluang dalam memproduksi konten yang kreatif, edukatif, dan bertanggung jawab.

Pada sesi penutup, peserta diberi kesempatan untuk saling berjejaring. Forum ini menjadi ruang bertemunya pengurus KOSMA dari berbagai program studi untuk bertukar ide, merancang kolaborasi, serta memperkuat komunitas digital FSH.

Melalui penyelenggaraan talkshow ini, FSH UIN Sunan Gunung Djati Bandung menegaskan komitmennya dalam mendorong mahasiswa menjadi insan akademik yang cerdas digital, moderat, serta berintegritas. Moderasi masyarakat digital diharapkan menjadi fondasi dalam membangun peradaban yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan.

Berikut ini Daftar Penerima Piagam Penghargaan Kontributor JDIH UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Daftar Penerima Piagam Penghargaan Kontributor JDIH UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Magang E-Report 2024 (1–30 Desember 2024)

1. Ahmad Andra — Ilmu Hukum, Monografi Agent

2. Ahmad Arifin — Ilmu Hukum, Metadata Agent

3. Andini Putri Irawan — Ilmu Hukum, Translator Agent

4. Alya Nur Halizah — Ilmu Hukum, Metadata Agent

5. Distya Rahma Fauziah — Ilmu Hukum, Content Creator Agent

6. Siti Raissa Gheriyya Rahima Kusnadi — HTN, Monografi Agent

Monografi Agent E-Report 2025 (1–31 Oktober 2025)

1. Larasati Muthya — Hukum Tata Negara

2. Muhamad Seha — Hukum Pidana Islam

3. Rindra Puspita — Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

4. Hany Nurkhalisoh Najwany — Hukum Ekonomi Syariah

Kontributor Konten Informasi Hukum JDIH 2025

1. Andini Putri Irawan — Ilmu Hukum, Content Creator

2. Rizwan Mubarok — Administrasi Publik, Talent

3. Billah Kamila — Bimbingan Konseling Islam, Talent

4. Sevia Eka Juwita — Hukum Tata Negara, Talent

5. Ahmad Faiz Al-Farizi — Perbandingan Mazhab dan Hukum, Talent & Cameramen.

(des)***