ZONALITERASI.ID – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, sistem smart village jadi alternatif sistem pendidikan di era pandemi Covid-19. Sistem ini menguatkan sistem kedigitalan di pesantren.
“Saya mengapresiasi telah terbangunnya sistem smart village di Pontren (Pondok Pesantren) Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya di masa pandemi Covid-19. Ini salah satu contoh yang mesti ditiru oleh pesantren lainnya di Jawa Barat, demi mewujudkan program Pesantren Juara,” kata Emil, sapaan Ridwan Kamil, seusai menghadiri acara Harlah ke-115 Ponpes Suryalaya, Tasikmalaya, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Minggu (27/6/2021).
Emil menargetkan pengaplikasian digitalisasi pesantren tidak akan sebagian-sebagian, tapi akan diterapkan serentak secara keseluruhan di setiap ponpes se-Jabar.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai sehingga tidak perlu diketeng-keteng. Sehingga dukungan pesantren bisa sistematis dari berbagai bidang,” ujar Emil.
Dalam penerapan sistem smart village ini, lanjut Emil, sarana pendukung pendidikan pesantren seperti infrastruktur dan kelengkapan sarana pendidikan lainnya akan digitalisasi.
“Nanti setelah digitalisasi pesantren bisa sistematis baik kurikulum, infrastruktur, dan pendidikannya. Itu harapan kita,” kata Emil.
Humas Ponpes Suryalaya, Tasikmalaya, Iing Farid Khozin mengaku, penerapan sistem smart village di pesantren itu dimulai bertepatan dengan harlah pesantren.
“Pengajaran atau pengajian di Pesantren Suryalaya berbasis IT dengan disiarkan langsung melalui internet. Sehingga, jemaah atau santri pesantrennya di daerah mana saja di Indonesia bisa mengikuti pengajaran sekaligus berinteraksi melalui sistem daring atau online,” terangnya. (des)***