ZONALITERASI.ID – Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Edi Santoso, mengatakan, keberadaan perpustakaan digital atau e-library dapat mendorong minat baca mahasiswa.
“Perpustakaan digital sangat berperan strategis dalam meningkatkan minat baca mahasiswa,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dikutip dari Republika.co.id, Senin (26/7/2021).
Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Unsoed itu mengatakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca mahasiswa adalah mengoptimalkan peran perpustakaan. “Salah satunya dengan menerapkan program perpustakaan digital itu tadi,” katanya.
Menurut dia, dengan adanya program perpustakaan digital maka mahasiswa bisa tetap membaca buku lewat telepon selular masing-masing.
Dia menambahkan program tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan kemudahan akses perpustakaan guna meningkatkan literasi membaca dan juga minat baca bagi mahasiswa.
“Terutama pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini saat protokol kesehatan mengharuskan adanya jarak fisik maka mahasiswa bisa mengakses perpustakaan tanpa harus hadir ke perpustakaan secara fisik,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian meminta Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) untuk memperkuat layanan perpustakaan digital.
“Perpustakaan bukan hanya terkait buku, tetapi bagaimana membentuk ruang publik untuk pertukaran ilmu dan diskusi. Bila sebelumnya perpustakan menyediakan ruang publik seperti auditorium, ruang baca, maka fasilitas yang sama juga dapat dibuat secara virtual oleh perpusnas dalam masa-masa ini,” ujar Hetifah, saat rapat virtual dengan Kepala Perpusnas, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, di masa pandemi ini banyak inisiatif kegiatan yang diadakan masyarakat. Misalkan klub buku, atau sharing session dengan tema tertentu. Perpusnas dapat mengambil inisiatif dengan memfasilitasi penggunaan conference call premium, agar bisa melibatkan partisipan yang banyak dalam waktu yang tak terbatas.
“Ini bisa dimanfaatkan berbagai komunitas literasi, mahasiswa atau elemen masyarakat lainnya,” saran politisi Partai Golkar itu.
Sementara Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menuturkan, di tengah pandemi Covid-19, jumlah pengunjung dan pengguna layanan digital Perpusnas mengalami kenaikan signifikan sampai 130 persen tiap minggunya. Layanan digital seperti iPusnas menjadi pilihan masyarakat mengatasi kejenuhan physical distancing yang diterapkan pemerintah.
“iPusnas dianggap efektif mengisi kekosongan waktu dan kejenuhan masyarakat di masa pandemi. Mereka berharap di masa mendatang, Perpusnas sebagai supplier (penyedia) harus berkolaborasi dengan provider TI atau institusi lain, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ataupun Kementerian Pariwisata,” terang Syarif. (des)***