ZONALITERASI.ID – SMP Negeri 1 Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB) meluncurkan proses belajar mengajar (PBM) bertajuk ”21 Golden Bangji Soleh Activities at Home”. Program itu untuk merespon kebijakan pemerintah yang menerapkan pola belajar dalam jaringan (daring) yang diberlakukan sejak Senin (16/3/2020).
Kepala SMPN 1 Lembang, Tetty Rosmiaty, menyatakan, digulirkannya “21 Golden Bangji Soleh Activities at Home”sebagai panduan kegiatan peserta didik selama swakarantina. Proram itu di-share di WhatsApp Group dan Instagram Sekolah: smpn1lembang_bagus.
“Panduan tersebut dilaksanakan secara daring berbasis PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang dirancang oleh tim,” kata Teti, Minggu (5/4/2020).
Dijelaskannya, mekanisme pelaporan model belajar itu melibatkan orang tua sebagai penginformasi kegiatan harian putra/putrinya secara online. Itu dilakukan melalui link google form kelas masing-masing disediakan sekolah.
Selain link http://bit.ly/tugasterstrukturbangji yang dapat diakses siswa, sekolah juga menggunakan sejumlah media sosial, seperti Edmodo.com; Google Classroom; Google Form dan Speed Sheet; Quizziz, dan WAG.
Tetty menuturkan, kegiatan berupa tugas terstuktur tersebut mencantumkan jadwal kegiatan harian siswa, yaitu beribadah sesuai kenyakinan, untuk yang beragama Islam melaksanakan sholat wajib, sholat sunah, tilawah Qur’an.
Kemudian kegiatan literasi dengan membaca buku non pelajaran minimal 15 menit, pembelajaran daring sesuai jadwal, serta kegiatan membantu pekerjaan orang tua.
Adapun untuk pemantauan, lanjutnya, dilaksanakan oleh guru dan wali kelas melalui laporan yang telah disampaikan orang tua melalui link http://bit.ly/laporanbaso7, untuk kelas 7. Sedangkan untuk kelas 8 di http://bit.ly/laporanbaso8, dan kelas 9 di http://bit.ly/laporanbaso9.
“Untuk hasil pembelajaran, para guru mata pelajaran masing-masing memberikan umpan balik, baik secara langsung melalui media di atas, maupun ditulis manual setelah menerima kiriman tugas lewat photo atau yang lainnya,” ujarnya.
Tetty menambahkan, kegiatan tersebut mendorong guru lebih kreatif untuk membelajarkan siswa dalam kondisi dan situasi pandemi Corona. Bahkan orang tua pun dituntut lebih aktif berperan membimbing putra/putrinya dalam proses pembelajaran, meskipun dengan berbagai keterbatasan.
“Berdasarkan pemantauan, terdapat 90% siswa melaksanakan proses ini secara aktif, dan sisanya kurang dikarenakan terkendala teknis,” imbuhnya. (des)***