UPI Lepas Empat Guru Besar yang Masuki Masa Pensiun, Rektor: Pengabdian Luar Biasa

Acara Pidato Kehormatan Guru Besar UPI 2 696x464 1 696x400 1
UPI menggelar acara bertajuk ‘Pidato Kehormatan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia’, Senin (19/10/2020), (Foto: Humas UPI).

ZONALITERASI.ID – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar acara bertajuk ‘Pidato Kehormatan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia’, di Gymnasium UPI, Jalan Dr. Setiabudhi Bandung, Senin (19/10/2020).

Dalam kesempatan itu, UPI melepas empat guru besar yang memasuki masa pensiun sebagai pegawai negeri sipil (PNS),

Empat guru besar yang dilepas yakni Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd.; Prof. Dr. H. Endang Danial AR, M.Pd.; Prof. Dr. H. Djam’an Satori, M.A.; dan Prof. H. Fuad Abdul Hamied, M.A., Ph.D.

Pada acara tersebut, keempat guru besar ini secara bergiliran menyampaikan pidato kehormatan.

Prof. Sunaryo Kartadinata yang mendapatkan kesempatan pertama menyampaikan pidato kehormatan berjudul ‘Otokritik dan Romantisme; Sambung Rasa Antar Generasi’.

Selanjutnya Prof. Endang Danial dengan judul ‘Ekonomi Civic Untuk Membina Warga Negara Kreatif, Beberapa Konsep Ekonomi Warga Negara dalam Membina Partisipasi Kreatif Pada Zaman RI 4.0’.

Lalu, Prof. Djam’an Satori dengan judul ‘Konstruksi Keilmuan, Profesionalisasi Administrasi Pendidikan, dan Penguatan Kelembagaan Perguruan Tinggi’.

Pidato kehormatan terakhir disampaikan Prof. Fuad Abdul Hamied yang menyampaikan pidato kehormatan berjudul ‘Pendidikan Guru Bahasa Inggris dalam Pergeseran Kebijakan di Indonesia’.

Rektor UPI, Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA, mengatakan, penyelenggaraan kegiatan itu sebagai bentuk apresiasi, penghargaan, sekaligus menghormati jasa-jasa para guru besar yang sudah mengabdi puluhan tahun di UPI. Anugerah kepakaran dari guru besar ini sangat bermanfaat, khususnya bagi pengembangan UPI ke depan dan umumnya bagi dunia pendidikan.

“Acara ini tradisi baru di UPI dan kali ini yang kali kedua. Kita sudah sepatutnya menghargai jasa-jasa mereka ini,” ujar Solehuddin, usai acara, Senin (19/10/2020).

Solehuddin mengungkapkan, perjalanan para guru besar dalam mengabdikan diri, baik dalam bidang akademik maupun non akademik, sangat luar biasa. Pengabdian serta perjalanan mereka, lanjutnya, sepatutnya menjadi teladan bagi generasi penerus.

“Apa yang sudah mereka lakukan serta pengabdiannya bagi UPI maupun dunia pendidikan, harus dicontoh dan menjadi teladan. Ini pembelajaran bagi generasi muda, agar terus belajar dan mengabdi bagi masyarakat luas. Semoga kedepan akan lahir guru besar yang memiliki kualitas yang sama bahkan lebih baik,” katanya.

Ia menambahkan, dengan berkurangnya empat guru besar, UPI terus melakukan berbagai upaya untuk menambah jumlah guru besar. Baik dari dorongan penyediaan fasilitas maupun dukungan bagi para dosen melakukan penelitian.

“Seperti kata pepatah, mati satu tumbuh seribu. Berkurangnya jumlah guru besar ini pasti akan terjadi, baik karena pensiun, meninggal dunia, atau hal lain. Untuk itu, kami terus memberikan dan mendorong setiap dosen baik dari sisi fasilitas, riset, dan yang lainnya. Saat ini pun, kurang lebih ada 10 dosen yang sedang diajukan menjadi guru besar ke Dirjen Dikti Kemendikbud,” imbuh Solehuddin.

Selain digelar secara luring di Gymnasium UPI dan dihadiri peserta terbatas, acara Pidato Kehormatan Guru Besar UPI disiarkan langsung melalui TVUPI. Selain itu acara ini bisa diiktui melalui streaming di channel Youtube TVUPI Digital. (des)***