ZONALITERASI.ID – Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Soedjatmiko, menyampaikan langkah yang harus dilakukan saat pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai. Salah satunya, tak perlu salaman dulu antara siswa dan guru. Upaya ini mencegah penularan virus Corona.
“Tidak perlu salaman dulu antarsiswa maupun dengan guru di sekolah. Jangan lupa, gunakan masker dobel, masker medis dan kain,” ujar Prof. Soedjatmiko, dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (14/8/2021).
Diketahui, berdasarkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terbaru, PTM terbatas dapat dilakukan pada satuan pendidikan di wilayah PPKM Level 1-3. Sementara untuk satuan pendidikan di wilayah PPKM level 4 tetap melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Menurut Prof. Soedjatmiko, hal lain yang perlu diperhatikan saat PTM, siswa tidak diperkenankan berpindah tempat duduk, saling pinjam peralatan sekolah, serta membuka masker walau sebentar. Ini memungkinkan penularan virus Covid-19.
“Para siswa juga diingatkan untuk tidak mampir ke penjual makanan, minuman atau mainan, karena akan berkerumun, yang bisa meningkatkan risiko penularan Corona. Selain itu, siswa diharapkan sering cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer,” katanya.
Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud Ristek, Hendarman, menyebutkan, ada sejumlah ketentuan yang diatur dalam SKB Empat Menteri terkait penerapan protokol kesehatan saat PTM.
Di antaranya, jumlah hari dan jam PTM terbatas dengan pembagian rombongan belajar (shift) yang dapat ditentukan oleh satuan pendidikan dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan.
Perilaku wajib di seluruh lingkungan satuan pendidikan, lanjutnya, yaitu menggunakan masker kain tiga lapis atau masker sekali pakai/masker bedah yang menutupi hidung dan mulut sampai dagu. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer).
“Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan kontak fisik, seperti bersalaman dan cium tangan, serta menerapkan etika batuk/bersin,” pungkas Hendarman.***