ZONALITERASI.ID – Pemotongan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) madrasah sebesar Rp 100.000 per siswa oleh Kementerian Agama (Kemenag) dipertanyakan Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto. Padahal, sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi sepakat tidak akan melakukan pemotongan dana BOS Madrasah.
“Dalam Rapat Kerja dengan DPR pada 14 September lalu, Menag dengan sangat jelas dan tegas bahwa tidak ada pemotongan dana BOS. Kita semua menjadi saksi itu dan itu semua sudah menjadi konsumsi publik,” kata Yandri, dalam Raker dengan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saadi, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/9/2020).
“Tetapi Pak Wamen saya tiga hari terakhir ini mendapatkan WA (pesan whatsapp) kembali supaya tidak ada yang kita tutupi, supaya kita tidak dianggap dagelan, tidak gaduh terus. Ternyata itu dana BOS masih dipotong sampai Desember,” lanjutnya.
Yandri menyebutkan, dirinya mendapatkan infromasi bahwa setiap siswa madrasah mendapatkan potongan BOS sebesar Rp 100.000 dan untuk BOS di Raudhatul Athfal (RA/SMA) dipotong Rp 250.000. Untuk itu, dia meminta penjelasan Wamen supaya keputusuan soal tidak dipotongnnya dana BOS bisa dipertanggungjawabkan.
“Sudah lah saya sudah bilang sama Pak Dirjen, yang lain kalau bisa dibatalkan dulu, yang ini (BOS) dipenuhi, kita sangat gembira, para kiai, madrasah, guru-guru menyambut dengan gegap gempita,” ujarnya.
Sementara Wamenag, Zainut Tauhid Saadi, mengakui pemotongan itu masih terjadi, karena pengajuan penambahan anggaran Rp 900 miliar ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum direspons.
“Kemenag sudah mengajukan surat permohonan resmi kepada Kemenkeu melalui Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN). Sehingga, Kemenkeu bisa memberikan tambahan dana untuk BOS madrasah itu yang awalnya sudah dialokasikan Rp 900 miliar,” terangnya.
“Diharapkan, tambahan bantuan anggaran ini dapat menjadi afirmasi dalam penyelenggaraan PJJ yang bermutu sesuai standar dan tidak membebani orang tua dan guru secara ekonomi,” tambah Zainut.
Mantan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini berjanji akan terus berikhtiar untuk mengembalikan dana BOS madrasah ini.
“Jadi mohon dengan hormat Bapak dan Bapak Pimpinan, kami akan terus berikhtiar. Kami akan terus komunikasi. Bahkan Bapak Menag juga sudah langsung berkomunikasi langsung dengan pihak Kemenkeu, kami setelah rapat akan memfollow up dan menindaklanjuti permohonan tersebut,” terangnya. (des)***