Vaksinasi Siswa, Kadisdik: Pastikan Hak Belajarnya Terjamin Aman dan Sehat

vaksinasi riau
(Ilustrasi: Bisnis.com)

ZONALITERASI.ID – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Dedi Supandi, mengimbau kepada para kepala sekolah agar terus menyosialisasikan pelaksanaan vaksinasi untuk kalangan siswa.

Vaksinasi memastikan seluruh anak di Jawa Barat bisa melanjutkan dan mengenyam hak belajarnya dengan aman dan sehat.

“Vaksin di kalangan pelajar sangat penting dilakukan. Dengan begitu pelaksanaan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dapat terlaksana,” saat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar di wilayah selatan Jabar, Sabtu (15/8/2021).

Dedi menuturkan, sesuai dengan target vaksinasi di Jabar harus selesai di bulan Desember 2021. Oleh sebab itu dalam satu hari harus memvaksin 400.000 orang.

“Optimalkan pelaksanaan vaksinasi di seluruh daerah di Jawa Barat, bagi seluruh siswa termasuk orang tuanya. Para siswa harus mengajak orangtua serta kakek/neneknya yang sudah lansia untuk mengikuti vaksinasi,” kata Dedi.

Sebelumnya, Kadisdik Jabar, Dedi Supandi yang juga Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jabar mengatakan, langkah untuk percepatan vaksinasi pada Agustus ini tengah dipersiapkan dengan maksimal.

Salah satu langkah yang dilakukan yaitu siswa dan siswi dibuatkan program Vaksin Gendong.

Program ini akan membantu wali murid dalam menciptakan kekebalan imun di dalam keluarga.

“Nantinya setiap anak atau siswa pelajar ini membawa kedua orang tuanya juga kakek dan neneknya untuk mendapatkan vaksin,” jelasnya, Selasa (3/8/2021).

Selain itu, kata Dedi, divisi vaksinasi akan menyamakan data di kabupaten dan kota

“Bila jumlah penduduk Jabar sekitar 45 juta, maka 70 persennya yaitu ditargetkan sekitar 37 juta yang mencapai herd immunity. Tinggal dipetakan per kabupeten kota,” tuturnya.

Lalu, komunikasi dengan SDM kesehatan akan lebih ditingkatkan Penggunaan aplikasi Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik (Smile) juga akan dilakukan.

“Hal tersebut dilakukan dengan cara, peningkatan compliance rate dari pelaporan menggunakan aplikasi SMILE, mendorong adanya pencatatan laporan konsumsi vaksin oleh TNI dan Polri,” ungkapnya.

Terakhir, vaksin akan menjadi syarat berkegiatan di berbagai sektor, seperti pariwisata dan ekonomi.

“Jadi, salah satu contohnya kalau ada yang mau izin mendirikan perusahaan, maka dari sekian persen karyawan itu harus sudah divaksin. Jika sudah menunjukan itu baru dapat diproses untuk mendapatkan izin,” kata Dedi. (des)***