ZONALITERASI.ID – Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Prof. Unifah Rosyidi, meminta Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyiapkan era pembelajaran baru (bauran antara daring dan luring) dengan aturan yang jelas, sosialisasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak, terutama Pemda.
Selain itu, ia juga meminta para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan menyiapkan diri menghadapi model pembelajaran baru ini.
“Pembelajaran tidak akan kembali seperti semula. Pandemi Covid-19 sebagai titik balik yang menjadikan disrupsi teknologi sebagai kekuatan untuk mengubah arah dan strategi perjuangan organisasi,” katanya, dikutip dari Antara, Minggu (28/11/2021).
“Terutama dalam meningkatkan martabat dan marwah anggota serta organisasi. Pandemi melahirkan kegairahan baru guru untuk saling belajar. Para guru harus memiliki pola pikir yang terbuka dan terus berinovasi. Sebab, dua hal tersebut sangat dibutuhkan saat ini,” sambung Prof. Unifah.
Saat ini, lanjutnya, PGRI melakukan fasilitasi pada jutaan guru untuk terkoneksi dan saling belajar dan berbagi melalui sejumlah kegiatan.
“PGRI menjadi pelopor lahirnya guru era baru. Belajar dan pelatihan tidak hanya dimonopoli mereka yang ada di perkotaan, tetapi juga akses bagi semua,” katanya.
Pihaknya, kata Prof. Unifah, membuka ruang terbuka bagi guru, dosen, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk terus berkarya dan mengabdi dalam naungan PGRI.
“PGRI memfasilitasi jutaan guru terkoneksi untuk saling belajar dan membelajarkan dalam berbagai kegiatan webinar, workshop sepanjang hari maupun tahun yang dilakukan secara luas meliputi tingkat Provinsi, Kabupaten atau Kota hingga cabang ranting bahkan ketika akan menghadapi ujian PPPK,” ujarnya.
Ditambahkannya, inovasi teknologi pembelajaran menjadi bagian dari perbincangan sehari-hari, memperkuat soliditas dan solidaritas, memperjuangkan harkat dan marwah PGRI dengan beragam media yang lebih menarik dan beragam.
“PGRI juga mempelopori lahirnya guru era baru. Belajar dan pelatihan tidak hanya dimonopoli oleh mereka yang ada di perkotaan, tetapi juga akses bagi semua,” pungkasnya. (haf)***