MAAF
Adakah yang lebih lenggang
dari langit sore ini.
Terseduh luka dan bisikmu,
juga harapan dari setiap
pejalan.
Adakah yang lebih luas dari
langit senja ini. Yang hanya
maaf ia dengar.
Cinta yang tercelup dalam
jingga perlahan merapat,
hangat pada setiap sudut
udara yang mengalir.
Adakah ia pekak pada
teriakan?
Atau bukan ke sana
kembalinya amarah.
Adakah yang lebih indah dari
menahan rindu?
Pada tanah yang diinjak.
Selain langit yang selalu
menyisakan sunyi.
***
PANDORA
Harus kusimpan pada kotak
pandora
Ataukah
Kulepaskan saja anak panah.
Hanya masalah waktu
Engkau tau itu
Tak usah
Berlari
Kau paksa beribu kali
bagai batu
Bergeming beku
Ada gejolak yang tak juga
Kau pahami
Tersimpan di lapisan
Yang sulit terselami.
***
*MAAF dan PANDORA, dua puisi yang hadir dalam buku kumpulan puisi karya Lilis R. Hamdah ‘Para Pengelana’.
Lilis R. Hamdah, alumni Departemen Pendidikan Khusus/Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kini bekerja di Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar Kemendikbudristek.