NEWS  

Sastrawan Ajip Rosidi Wafat

FOTO NG 11
Perayaan HUT ke-80 tokoh bahasa, sastra, dan kebudayaan, Ajip Rosidi, di halaman Perpustakaan Ajip Rosidi, Kota Bandung, Rabu (31/1/2018), (Foto: Liputan6.com).

ZONALITERASI.ID – Sastrawan dan budayawan Ajip Rosidi wafat dalam usia 82 tahun, Rabu (29/7/2020), sekitar pukul 22.30 WIB dalam perawatan pascaoperasi di RSUD Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah.

“Betul, saya sedang ‘ke sana ke mari’ (mengurus segala sesuatu, red.) ini,” kata salah seorang anak Ajip Rosidi, Nundang Rundagi, yang dihubungi melalui telepon di Magelang, Rabu malam, dikutip Antara.

Ajip menjalani perawatan dan operasi di RSUD Tidar Kota Magelang, karena sakit sejak sekitar seminggu terakhir, akibat terjatuh di rumah anaknya di Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Anak Nani Wijaya, Cahya Kamila, mengungkapkan kemungkinan Ajip akan dimakamkan pada Kamis (30/7/2020) pagi. Namun, ia tak merinci di mana lokasi pemakamannya.

“Iya (meninggal), saya juga baru dapat kabar. Dimakamkan mungkin besok pagi, saya kurang tahu karena jauh juga di Magelang,” tutur Cahya.

Minat Besar terhadap Bahasa dan Sastra

Ajib Rosidi, lahir di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, 31 Januari 1938. Ia menaruh minat besar terhadap perkembangan bahasa dan sastra.

Sejak SMP Ajip sudah menekuni dunia penulisan dan penerbitan. Ia menerbitkan dan menjadi editor serta pemimpin majalah Suluh Pelajar (1953-1955). Pada tahun 1965-1967 ia menjadi Pemimpin redaksi Mingguan Sunda; Pemimpin Redaksi Majalah Kebudayaan Budaya Jaya (1968-1979); Pendiri penerbit Pustaka Jaya (1971).

Kiprah Ajip lainnya di antaranya menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta (1972-1981), terpilih menjadi Ketua IKAPI dalam dua kali kongres (1973-1976 dan 1976-1979). Menjadi anggota DKJ sejak awal (1968) dan menjabat Ketua DKJ beberapa masa jabatan (1972-1981).

Menjadi anggota Lembaga Basa jeung Sastra Sunda (LBSS) dan menjadi anggota pengurus pleno (1956-1958), pendiri dan Ketua Paguyuban Panglawungan Sastra Sunda (PP-SS) yang pertama (1968-1975), dan salah satu pendiri Yayasan PDS H.B. Jassin (1977).

Sejak 1981 Ajip diangkat menjadi guru besar tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku (Universitas Bahasa Asing Osaka), sambil mengajar di Kyoto Sangyo Daigaku (1982-1996) dan Tenri Daignku (1982-1994).

Pada 2011, Unpad menganugerahi Ajip gelar Doktor Honoris Causa (DR. HC) dalam bidang Ilmu Budaya pada Fakultas Sastra Unpad.

Ratusan karya, baik dalam bentuk buku maupun publikasi tulisan lahir dari buah pikirannya.

Karyanya antara lain Sebuah Rumah buat Haritua (kumpulan cerpen, 1957), Jante Arkidam jeung salikur sajak lianna (kumpulan sajak, bahasa Sunda, 1967), Ikhtisar Sejarah Sastera Indonesia (1969), Manusia Sunda (1984), Manusia Sunda (1984), Sastera dan Budaya: Kedaerahan dalam Keindonesiaan (1995), Ensiklopédi Sunda (2000), dan Masa Depan Budaya Daerah (2004). (des)***