Abdimas Telkom University, Sumbangkan Alat Cuci Tangan Sensorik di Masjid dan Madrasah

Dosen dan mahasiswa dari Telkom University saat menyerahkan sumbangan satu unit alat cuci tangan sensorik di Masjid Al-Hikmah dan MDTA Mathla’Ul Anwar Kampung Kaum, Bojongkunci, Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, (Foto: Telkom University).

ZONALITERASI – Dosen dan mahasiswa dari Telkom University (Tel-U) melakukan sosialisasi sekaligus menyumbangkan satu unit alat cuci tangan sensorik di Masjid Al-Hikmah dan MDTA Mathla’Ul Anwar Kampung Kaum, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.

Sumbangan ini dilakukan melalui program pengabdian masyarakat (abdimas) Kolaborasi Internal periode pertama 2021.

Dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam program abdimas ini berasal dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV), Desain Produk (DP) dan Seni Rupa (SR) Fakultas Industri Kreatif, serta Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi Bisnis, Telkom University.

Dosen Fakultas Industri Kreatif, Syarip Hidayat, mengatakan, program abdimas ini menitikberatkan pada sosialisasi pemanfaatan alat cuci tangan sensorik atau otomatis dalam upaya pencegahan Covid-19 di Masjid dan MDTA Mathla’Ul Anwar Kampung Kaum Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.

“Kami harap masyarakat bisa lebih sadar menjaga kesehatan sehingga bisa mengurangi atau mencegah penyebaran virus Covid-19 ini,” ujarnya, di sela-sela penyerahan sumbangan, Sabtu (8/5/2021).

Pimpinan MDTA Mathla’ul Anwar dan DKM Al-Hikmah menyambut baik hibah alat cuci tangan sensorik yang menjadi salah satu bagian dari alat protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

“Jumlah santri di madrasah ini lebih dari tiga ratus anak sedangkan jamaah sholat Jumat bisa mencapai seratus lima puluh orang. Maka dengan adanya mesin untuk cuci tangan ini kami cukup terbantu,” ujar Pimpinan MDTA Mathla’ul Anwar, Subhan Kamaludin.

Subhan berharap kerja sama antara lembaga yang dipimpinnya dengan Tel-U dapat terus berlangsung melalui program lain yang diperlukan masyarakat.

“Mudah-mudahan ke depannya masih ada program abdimas dari Telkom University yang dapat diselaraskan dengan kebutuhan warga,” tambahnya.

Diketahui, Masjid Al-Hikmah dibangun pada tahun 1982 sedangkan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Mathla’ul Anwar didirikan sekitar tahun 1994 meskipun aktivitas madrasah sudah ada sejak tahun 1946.

Kedua lembaga ini terletak berdampingan di Desa Bojongkunci, Kabupaten Bandung memiliki lokasi yang strategis karena terletak sangat berdekatan dengan keramaian di mana jalan utamanya menghubungkan beberapa desa di Kabupaten Bandung.

Masjid ini secara aktif masih dibuka meskipun dalam suasana Pandemi Covid-19, namun hal ini tidak diimbangi dengan prosedur protokol pencegahan Covid-19, sehingga tampak sangat mengkhawatirkan.

Apalagi karena lokasinya yang strategis, masjid ini sehari-hari dikunjungi warga baik yang tinggal di sekitar masjid maupun yang bukan penduduk sekitar. Hal ini tentu berpotensi menjadi tempat penyebaran dan penularan virus Covid-19. (des)***