ZONALITERASI.ID – Semua tamatan Madrasah Aliyah (MA) dan Pondok Pesantren (Ponpes) saat ini punya kesempatan lebar untuk melanjutkan studinya di Universitas Al Azhar Mesir.
Kementerian Agama (Kemenag ) RI merilis, kesempatan kuliah di Universitas Al Azhar Mesir itu bisa diperoleh melalui peluang beasiswa atau non beasiswa. Pendaftarannya dibuka mulai 12 sampai 21 Mei 2023.
“Baik jalur beasiswa maupun non beasiswa, dibuka mulai 12 sampai 21 Mei 2023,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kemenag RI, M Ali Ramdhani, Jumat (12/5/2023).
Mengenai beasiswa, lanjut Ali, ada kuota dari Universitas Al-Azhar melalui Kedutaan Besar Mesir di Jakarta untuk 20 orang, di mana seleksinya melalui Kemenag RI.
“Seleksinya dilakukan Kemenag,” kata Ali.
Peluang untuk menempuh pendidikan tinggi di Universitas Al Azhar ini juga sangat terbuka bagi calon mahasiswa pemegang ijazah muadalah Madrasah Aliyah di seluruh Indonesia.
Peluang bagi para pemegang ijazah muadalah Madrasah Aliyah ini sesuai dengan surat Kepala Biro Kantor Deputi Grand Syeikh Al-Azhar pada 14 Agustus 2022, yang ditujukan kepada Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Al-Azhar.
Sementara itu Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI, M Zainul Hamdi menjelaskan bahwa Uji Kompetensi Bahasa atau Iiktibar Tashfiyah/Tahdid Mustawa akan dilakukan oleh Markaz Syekh Zayed (MSZ) Kairo pada 25 – 27 Mei 2023. Hasil Uji Kompetensi Bahasa akan diumumkan pada 30 Mei 2023.
Sedangkan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) akan digelar pada 31 Mei dan 1 Juni 2023, yang hasilnya diumumkan pada 5 Juni 2023.
Inilah sejumlah ketentuan terkait pendaftaran calon mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir:
1. Lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren yang terdaftar/terakreditasi di Kementerian Agama, dan telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Al-Azhar, di antaranya memenuhi syarat kompetensi bahasa dari lembaga yang diakui Universitas Al-Azhar.
2. Sebagai dasar pemberian rekomendasi beasiswa dan non beasiswa, Kementerian Agama akan bekerja sama dengan Pusat Bahasa Al-Azhar Markaz Syekh Zayed (MSZ), dalam menyelenggarakan uji kompetensi yang meliputi Ikhtibâr Tashfiyah/ Tahdîd Mustawâ dan Tes Wawasan Kebangsaan. Ketentuan teknis akan diumumkan terpisah oleh Markaz Syekh Zayed cabang Indonesia melalui https://pusiba.com/
3. Sebanyak 20 orang terbaik berdasarkan hasil uji kompetensi akan diajukan sebagai calon penerima beasiswa penuh Al-Azhar tahun 2023-2024, bilamana kuota beasiswa tahun 2023/2024 telah disampaikan oleh Al-Azhar melalui Kedubes Mesir kepada Kementerian Agama, dan dapat mengikuti pendaftaran melalui jalur mandiri (non beasiswa).
4. Calon mahasiswa yang dinyatakan mencapai nilai lulus (passing grade) yang telah ditetapkan dalam ujian dimaksud, berhak mendapatkan rekomendasi Kementerian Agama melalui jalur non beasiswa dan dapat melanjutkan ke tahapan matrikulasi bahasa, pemberkasan, dan pendaftaran.
Zainul Hamdi mengatakan, calon mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dapat mengikuti matrikulasi bahasa di lembaga yang telah diakui Universitas Al-Azhar dan dapat melakukan tahapan pemberkasan dan pendaftaran di Universitas Al-Azhar. Tahapan tersebut baik secara perorangan maupun kolektif melalui lembaga-lembaga yang dipercaya dapat membantu tahapan tersebut.
Kemudian bagi calon mahasiswa lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren yang telah mendapatkan akreditasi (muadalah) resmi tingkat SLTA Al-Azhar, dapat memilih untuk mengikuti Ikhtibâr Tashfiyah/Tahdîd Mustawâ ini atau memproses secara langsung dan mandiri.
“Serta mengikuti persiapan bahasa pada lembaga bahasa yang telah diakui Al-Azhar,” pungkas Zainul Hamdi.***