Adakah Dampak Digital terhadap Kesehatan Mental? Inilah Jawabannya

WhatsApp Image 2024 12 12 at 13.31.39
Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Bandung menggelar seminar bertajuk “Krisis Digital: Dampak Fenomena Kekinian pada Kesehatan Mental Generasi Muda”, Rabu, 11 Desember 2024. (Foto: Dok. UIN Bandung)

ZONALITERASI.ID – Program Studi (Prodi) Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menggelar seminar bertajuk “Krisis Digital: Dampak Fenomena Kekinian pada Kesehatan Mental Generasi Muda”, Rabu, 11 Desember 2024.

Ketua Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, Dr. H. Cucu Setiawan, S.Psi.I., M.Ag., menjelaskan, acara ini diselenggarakan dengan dukungan penuh dari Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Jawa Barat. Dukungan itu mempertegas kolaborasi antara akademisi dan organisasi keagamaan dalam menghadapi isu kesehatan mental di era modern.

“Seminar ini menjadi momen bersejarah dengan adanya penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara LKKNU Jawa Barat dan Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi. Kerja sama ini mencakup berbagai program pengembangan kesehatan mental berbasis spiritualitas Islam, di antaranya pelatihan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” kata Cudu.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Ketua LKKNU Jawa Barat, Hj. Lilis Santika An-Nuur, S.Ag., M.H. dan Ketua Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Cucu Setiawan.

Saat membuka seminar, Dr. Muhlas M.Hum., mewakili Dekan Fakultas Ushuluddin, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental generasi muda.

“Dengan pendekatan tasawuf yang menekankan pada pemurnian batin, kita dapat memberikan solusi yang relevan untuk mengatasi tekanan psikologis yang semakin kompleks,” tuturnya. ental.

Ketua LKKNU Jawa Barat, Lilis Santika An-Nuur, menuturkan, keberadaan LKKNU Jawa Barat dalam seminar ini menjadi bukti nyata pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan dan spiritualitas Islam.

“Nilai-nilai keagamaan mampu menjadi fondasi kuat dalam mengatasi krisis mental yang dihadapi generasi muda dari organisasi masyarakat paling kecil yaitu keluarga,” ujarnya.

Seminar ini menghadirkan pembicara, Ketua Laboratorium Syifa Al-Qulub, Firman Rismanto, M.Psi., Psikolog, yang memaparkan pentingnya memahami psikologi kesehatan mental sebagai pondasi bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan zaman.

Ia menjelaskan, fenomena seperti stres, burnout, dan dampak sosial media seringkali menjadi pemicu utama masalah kesehatan.

“Bagaimana praktik tasawuf, seperti takhalli (penyucian diri dari sifat negatif), tahalli (pemupukan sifat terpuji), dan tajalli (pencapaian kedamaian batin), dapat menjadi mekanisme positif dalam menghadapi stres dan kecemasan,” ucapnya.

Peserta seminar, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan perwakilan dari LKKNU, diajak untuk memahami pentingnya keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental.

“Kita harus terus mengedukasi generasi muda untuk mengelola stres dan membangun pola hidup sehat, termasuk menjaga hubungan sosial yang positif,” ungkap Firman. (des)***