Akrab dan Hangatnya Reuni Lima Angkatan Alumni SMPN Cileungsir Ciamis

WhatsApp Image 2025 04 03 at 02.14.14
"Reuni Lima Angkatan Alumni SMPN Cileungsir/SMPN 2 Rancah", di Ruang Serbaguna SMPN 2 Rancah, Kabupaten Ciamis pada Rabu, 2 Februari 2025. (Foto: Dok. Alumni SMPN Cileungsir)

ZONALITERASI.ID – Suasana yang penuh keakraban dan kehangatan memancar dari Ruang Serbaguna SMPN 2 Rancah, Kabupaten Ciamis pada Rabu, 2 April 2025.

Sebanyak 170 peserta yang hadir dalam acara bertajuk “Reuni Lima Angkatan (’87, ’88, ’89, ’90, ’91) SMPN Alumni Cileungsir/SMPN 2 Rancah” hanyut dalam aura yang cerah ceria. Dari almamater yang kini berusia 58 tahun itu hadir aroma persaudaraan dan persahabatan yang begitu kental.

Ya, setelah begitu lama menunggu untuk berkumpul, akhirnya pertemuan spesial ini terealisasi juga.

Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Penyelenggara “Reuni Lima Angkatan Alumni SMPN Cileungsir/SMPN 2 Rancah”, Dede Suherlan, niat untuk ngariung (berkumpul) dalam acara bertajuk reuni muncul sejak lima tahun lalu.

“Dalam perbincangan ringan dengan beberapa teman lintas angkatan pada tahun 2020, muncul keinginan untuk menggelar reuni lintas angkatan. Saat itu, perwakilan alumni yang berasal dari angkatan ’87, ’88, ’89, ’90, dan angkatan ’91 sepakat akan menyelenggarakan reuni. Namun, niatan ini tak terwujud saat itu. Karena kala itu dunia dilanda musibah pandemi Covid-19, reuni pun urung digelar,” kata Dede, saat menyampaikan prakata dari penyelenggara reuni, Rabu.

“Ternyata setelah lima tahun berlalu, keinginan untuk menyelenggarakan reuni lintas angkatan masih tetap bergelora. Akhirnya, setelah alumni yang berasal dari lima angkatan menyelenggarakan pertemuan kembali pada akhir Februari 2025, kami pun bersepakat reuni yang selama ini tersimpan dalam angan-angan akan direalisasikan. Dan, pada hari ini keinginan itu terealisasi juga,” sambungnya.

Dede mengungkapkan, dirinya begitu terharu melihat respons dari alumni yang sangat antusias. Kendati saat pertemuan awal perencanaan reuni ia hanya memprediksi peserta yang akan hadir dalam acara ini hanya berkisar antara 50 hingga 60 peserta, namun pada kenyataannya alumni yang hadir mencapai 150 orang.

“Saya bangga dan sangat menghargai antusiasisme alumni yang hadir dalam reuni. Tak hanya itu, makna dari acara ini makin bertambah karena di tengah-tengah kita hadir Bapak/Ibu guru yang mengajar dan mendidik kita 30 tahun lalu. Kita merasa semakin dekat dengan almamater tercinta ini. Karena dari sinilah awal dari perjalanan hidup kita. Kita bisa berdiri saat ini berkat bimbingan dan didikan Bapak dan Ibu Guru yang mengajar penuh ketulusan dan kasih sayang,” beber Dede.

Apresiasi Penyelenggaraan Reuni

Pada kesempatan yang sama, Kepala SMPN 2 Rancah, H. Ihud Haeludin, S.Pd., M.M., menuturkan, dirinya sangat mengapresiasi panitia yang telah menyelenggarakan “Reuni Lima Angkatan Alumni SMPN Cileungsir/SMPN 2 Rancah”. Menurutnya, sebagai kepala sekolah, ia sangat mendukung kegiatan yang digelar oleh alumni ini.

“Jalinan silaturahmi antara sekolah dan alumni tak bisa dipisahkan. Kami dengan senang hati akan memasilitasi kegiatan yang diselenggarakan oleh alumni. Semoga silaturahmi ini membawa pengaruh positif terhadap perkembangan SMPN 2 Rancah,” ucapnya.

Selanjutnya Ihud menuturkan, ia sangat menghargai dukungan baik moril maupun materil dari alumni terhadap SMPN 2 Rancah. Salah satu bentuk dukungan moril itu yakni, saat alumni mendukung penuh kegiatan belajar dan mengajar di sekolah ini.

“Kami sangat mengapresiasi jika putra, putri, dan cucu-cucu dari alumni juga menempuh pendidikan di SMPN 2 Rancah. Seperti Bapak, Ibu, Kakek, dan Neneknya yang sekolah di sini, kami pun begitu bangga saat melihat putra, putri, dan cucu dari alumni bisa mengikuti pendidikan di sini. Seperti orangtuanya yang bersekolah di SMPN 2 Rancah puluhan tahun lalu, putra, putri, dan cucu-cucunya pun bisa melewati proses pendidikan di sekolah yang kita cintai ini. Tentunya, kami akan mengajar dan  mendidik putra, putri, dan cucu dari Bapak dan Ibu secara maksimal,” imbuh Ihud.

Membekas di Lubuk Hati Paling Dalam

Perwakilan Guru Purnabakti SMPN Cileungsir, Ius Yusmiati, mengatakan, jejaknya saat mengajar di sekolah ini sangat membekas di lubuk hati yang paling dalam.

“Waktu ibu mengajar di sini, anak-anakku masih berusia awal-awal belasan tahun. Anda adalah siswa terbaik dalam perjalanan ibu mengajar. Setelah puluhan tahun ibu meninggalkan sekolah ini, suasana kehangatan dan keakraban tetap muncul di sini,” kata Ius yang mengajar di SMPN Cileungsir pada era akhir tahun ’80-an.

Ius pun mengapresiasi langkah yang dilakukan alumni untuk menggelar reuni. Menurutnya, mengumpulkan alumni dalam jumlah yang banyak bukan hal yang mudah.

“Saya menghargai upaya panitia yang bekerja keras untuk menggelar acara ini. Semoga reuni ini semakin menambah ikatan batin kita dengan sekolah yang kita cintai, SMPN Cileungsir atau kini yang bernama SMPN 2 Rancah,” ujarnya.

Sementara perwakilan alumni lima angkatan SMPN Cileungsir/SMPN 2 Rancah, Uus Jayusman, mengatakan, menempuh pendidikan di SMPN Cileungsir tak akan terlupakan dalam perjalanan hidupnya. Kata Uus, beragam pengalaman selama menempuh pendidikan di bangku SMP sangat membekas dalam ingatannya.

“Bapak dan Ibu Guru di SMPN Cileungsir bukan hanya sebagai pengajar. Beliau-beliau yang sangat kita hormati juga menjadi pendidik yang berharga dalam hidup kita. Saya tak ragu untuk menobatkan bahwa Bapak dan Ibu Guru sebagai sosok yang sangat mulia. Melalui perantaraan Bapak dan Ibu Gurulah kita diarahkan agar tak hanya pintar dalam ilmu pengetahuan namun memiliki karakter untuk  menjalankan ajaran agama dan norma hidup dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Uus menambahkan, berdasarkan kondisi itu, penghormatan terhadap guru menjadi sesuatu yang wajib dilakukan. Tanpa guru, arah hidup akan terombang-ambing perkembangan zaman yang semakin tak menentu.

“Terima kasih Bapak dan Ibu Guru, kami belajar banyak dari SMPN Cileungsir,” tandas Uus.

Begitulah ungkapan-ungkapan yang muncul dalam “Reuni Lima Angkatan Alumni SMPN Cileungsir/SMPN 2 Rancah”. Pertemuan yang sangat berharga ini, selain memunculkan kenangan saat berseragam putih biru, namun ada juga asa yang terpancar dari para alumni.

Seperti kata perwakilan Guru Purnabakti, Ius Yusmiati, jalinan di antara sekolah dengan alumni tak akan terputus. Pada tempatnyalah jika alumni memberikan perhatian yang lebih terhadap almamater tercinta.

“Jangan lupa, kita dibesarkan di SMPN Cileungsir. Sesuatu yang wajar jika alumni pun memberikan perhatian yang lebih terhadap sekolah ini. Dukungan moril dan materil akan menambah geliat pengembangan pendidikan di SMPN Cileungsir,” pungkasnya. (dede suherlan)***