ZONALITERASI.ID – Prestasi yang ditorehkan Al Arofatus Naini, mahasiswa Program Doktor Ilmu Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran (Unpad) luar biasa. Dia meraih gelar Doktor pada usia muda, yaitu 26 tahun.
Pada sidang tersebut, perempuan kelahiran Lamongan, 21 April 1997 ini mempertahankan disertasi berjudul “Terpenoid dari Kulit Batang Dyxoxylum parasiticum dengan Aktivitasnya Sebagai Imunomodulator Toll-Like Receptor 4 (TLR4) dan Sitotoksistasnya terhadap Sel Kanker Payudara (MCF-7) dan Sel Kanker Serviks (HeLa)”.
Dengan kapasitas ilmu yang dimilikinya, Naini tampil meyakinkan di hadapan tim promotor, tim oponen ahli, dan representasi guru besar. Setelah mempertahankan disertasinya, Naini menyelesaikan sidang dengan dengan yudisium “Dengan Pujian”.
Menurut Naini, sejak awal dia bertekad meraih gelar Doktor di usia muda. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan cita-citanya menjadi dosen yang sudah diniatkan sejak kuliah Sarjana.
“Saat memilih prodi Kimia sebagai jurusan perkuliahan, saya sudah targetkan ingin jadi dosen di prodi Kimia. Untuk bisa mewujudkan hal itu, satu-satunya cara pastinya harus mendapatkan gelar Doktor,” ujar Naini, dilansir dari laman Unpad, Kamis, 13 Juli 2023.
Lulus Sarjana 3,5 Tahun
Naini menamatkan gelar sarjana di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan dalam waktu 3,5 tahun. Dia memulai kuliah jenjang Sarjana pada 2015 dan lulus awal 2019.
Selepas lulus sarjana, pada tahun yang sama, Aini langsung melanjutkan studi di Program Magister Pascasarjana Unpad.
“Alhamdulillah, saya dilancarkan dalam menyelesaikan Program Magister ini. Berbekal beasiswa Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemendikbudristek RI, saya bisa menyelesaikan Program Magister pada awal 2021,” ujarnya.
Catatan lain dari Naini, tak sekadar lulus, ada target lain yang dia tuju, yaitu menghasilkan publikasi internasional. Tidak tanggung-tanggung, 13 publikasi internasional bereputasi dihasilkan Naini. Empat publikasi di antaranya sebagai penulis pertama, sedangkan sisanya menjadi penulis kedua. Total, ada 10 jurnalnya yang berhasil masuk dalam Q1.
“Selalu ada target, karena kalau mahasiswa PMDSU itu tidak bisa lulus tanpa publikasi, sehingga dari awal sudah didesain seperti itu,” pungkas Naini. (des)***