Al Masoem Terapkan KBM Tatap Muka pada Tahun Ajaran Baru

WhatsApp Image 2022 06 05 at 18.48.02
Madrasah aliyah, Prestasi, UTBK, SBMPTN 2022, LTMPT, madrasah aliyah terbaik, pendidikan, sekolah, Ilustrasi madrasah aliyah terbaik, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI.ID – Yayasan Pendidikan Al Masoem yang berlokasi di Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang akan menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan sistem tatap muka 100 persen pada tahun ajaran baru 2022/2023.

“Pada PPDB 2022 ini para siswa ajaran baru akan langsung melakukan KBM secara offline atau tatap muka. Karena memang sudah ada penetapan juga kalau di Jawa Barat PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) itu level 2,” kata Panitia Penerimaan Calon Siswa (PPCS) SMA Al Masoem, Ayi Mirajul Muminin, dikutip dari Jabar Ekspres, Selasa 7 Juni 2022.

Dikatakannya, meski PPKM sudah level 2, untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam kegiatan KBM di Yayasan Pendidikan Al Masoem tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Kedisiplinan juga kita tekankan untuk membentuk karakter siswa, disamping menerapkan nilai-nilai Keislaman,” katanya.

Ia menuturkan, KBM di Yayasan Pendidikan Al Masoem sudah dilakukan 100 persen tatap muka. Untuk itu, ketika calon siswa mulai belajar pada tahun ajaran baru otomatis langsung menerapkan sistem belajar PTM.

Selanjutnya Ayi mengungkapkan, tak terlalu khawatir dalam menghadapi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022.

Menurutnya, sebagai sekolah swasta, guna bisa bersaing dengan pendidikan lain termasuk negeri, kualitas hingga fasilitas perlu menjadi perhatian termasuk ciri khas dalam mendidik serta membentuk karakter siswa.

“Kita tidak terlalu khawatir karena beda segmen (antara negeri dengan swasta) walaupun tetap kita jadi perhatian. Apalagi sekarang aturan zonasi untuk negeri ditambah jaraknya, itu sedikitnya akan mempengaruhi swasta,” terangnya.

Ia menambahkan, untuk saat ini yang menjadi unggulan Yayasan Pendidikan Al Masoem disamping menciptakan suasana belajar yang nyaman, yaitu kedisiplinan jadi nilai Keislaman.

“Supaya siswa terbentuk karakter dan disiplin, kita pakai sistem poin. Kalau melanggar aturan misal telat masuk dikasih poin yang di sini poinnya itu. Semakin banyak semakin tidak bagus,” pungkasnya. (des)***