Alhamdulillah, Sadesha Kembali Raih Rekor Muri

WhatsApp Image 2022 01 31 at 17.29.59
Program unggulan Jabar Juara Lahir Batin, Sadesha kembali dinobatkan sebagai peraih Rekor Muri untuk kategori Wisuda Hafidz Alquran 30 Juz dengan Peserta Terbanyak, (Foto: Humas Jabar).

ZONALITERASI.ID – Program unggulan Jabar Juara Lahir Batin, Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) kembali dinobatkan sebagai peraih Rekor Muri (Museum Rekor-Dunia Indonesia) untuk kategori Wisuda Hafidz Alquran 30 Juz dengan Peserta Terbanyak.

Sebelumnya, pada tahun 2019, Sadesha menyabet dua Rekor Muri. Pertama, Pengutusan Hafidz ke Desa Terbanyak. Dan kedua, Khatam Al-Qur’an dengan jumlah Hafidz Terbanyak.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjelaskan, Sadesha merupakan program keumatan sebagai implementasi misi dari Provinsi Jabar. Yaitu, Jabar Juara dalam membentuk manusia Pancasila yang bertakwa melalui peningkatan peran masjid dan tempat ibadah.

Menurut Emil, sapaan Ridwan Kamil, meski baru berjalan selama tiga tahun, namun program Sadesha berhasil mencetak 4.700 penghapal Al-Qur’an yang tersebar di 5.300 desa se-Jabar.

“Program Sadesha berjalan lancar dengan segala plus minusnya selama tiga tahun terakhir ini. Total ada 4.700 desa dari 5.300 desa yang sudah memiliki penghapal Al-Qur’an baik 20 juz, maupun 30 juz,” kata Emil saat wisuda 2.000 Hafidz di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin, 31 Januari 2022.

Emil memastikan, di akhir masa kepemimpinannya, seluruh desa di Jabar akan memiliki penghafal Al-Qur’an. Mereka kemudian akan mendidik anak-anak di desa.

“InsyaAllah, di sisa masa jabatan kami, seluruh desa di Jawa Barat tidak ada lagi yang tidak mempunyai penghapal Alquran. Tugas mereka setelah lulus adalah mendidik anak-anak desa, dan didikannya ini sekarang per hari ini total hampir 50.000 anak yang sudah dididik oleh wisudawan program ini,” tuturnya.

“Jabar juara di PON Papua, berbicara urusan dunia. Tapi Jabar juga juara untuk urusan batin. Dan sebagai pemimpin, kami juga harus adil. Agama lain tetap dilindungi dan difasilitasi melalui Kredit Mesra berbasis masjid, gereja, kelenteng, maupun rumah ibadah lainnya,” sambung Emil.

Saat pelaksanaan wisuda, Emil mengaku terharu ketika melihat jumlah penghapal Al-Qur’an yang hadir. Apalagi momentum wisuda ini sangat ia nantikan sejak dulu, sambil menunggu situasi COVID-19 di Jabar melandai.

“Banyak keterharuan saya karena wisuda ini ditunggu-tunggu, yang akibat COVID-19 jadi terkendala. Momen keislaman ini sungguh saya nantikan. Saya juga rasa tenang karena dalam urusan pembangunan infrastruktur dengan batin berjalan seimbang,” ungkapnya.

“Hal ini dapat dilihat dari kesuksesan rasio yang melebihi target. Tadinya kan target 5.300 desa dalam lima tahun. Sekarang tahun ketiga sudah dicapai 4.700, berarti melebihi target,” imbuh Emil.

Hal mengharukan lainnya, ada beberapa penghapal Al-Qur’an yang memiliki keterbatasan. Antara lain lulusan tunanetra dan ada yang didorong kursi roda karena tak mampu berjalan.

“Ada lulusan yang tunanetra dan yang tidak bisa jalan, tapi mereka sangat bersemangat dengan program ini,” cetusnya.

Kepada para wisudawan, Emil berharap dari ilmu yang diterima selama Program Sadesha dapat bermanfaat bagi warga sekitar, sehingga nantinya masyarakat Jabar lebih takwa dengan keislaman.

“Memahami Al-Qur’an itu ada lima urutan, yaitu mengetahui, membaca, menghapal, mengamalkan, kemudian mensyiarkan. Jadi harapannya jangan sekadar hafal saja. Setelah menghapal supaya diamalkan, setelah diamalkan kemudian mensyiarkan. Ada yang ikut program berencana memiliki pesantren itu masuk level lima,” pungkas Emil. (des)***