Oleh Suheryana
ADA masanya, ketika informasi itu sulit dan mahal. Buku mahal. Koran Mahal. Dan tidak edar di setiap daerah. Jangan harap dapat membeli buku bermutu ketika kita berada di kabupaten yang jauh dari universitas. Jauh dari hiruk-pikuk akademis. Jauh dari wilayah kelas menengah.
Tapi sekarang masanya, ketika informasi tersebar di mana-mana. Tersedia di setiap sudut. Bukan lagi gelombang informasi, tapi badai informasi, banjir informasi. Tsunami informasi. Murah. Mudah. Bahkan ke kamar, informasi datang dengan sendirinya. Sehingga masalah saat ini, bukan bagaimana mendapat informasi TETAPI bagaimana memilih informasi. Memilah informasi. Yang bermanfaat. Yang akurat. Dan bukan hoaks.
Informasi zaman sekarang sudah sampai pada tataran mengganggu bukan lagi kebutuhan atau investasi. Berapa ratus atau bahkan ribu informasi di WA grup yang dideleted tanpa pernah dibaca. Berapa ratus infromasi di FB yang di-jempol tanpa pernah dibaca.
Atau berapa banyak informasi di IG yang tidak berguna bahkan berbahaya tapi menyita berjam-jam waktu produktif. Berapa pula banyak quotes dilewatkan, ceramah dilewati hanya karena muak dengan terlalu banyaknya informasi. Melelahkan dan tidak pernah diterapkan.
Setiap zaman membutuhkan kecerdasan dan kearifan tersendiri. Hanya inilah sebagai kata penutup.***
Suheryana Bae terlahir di desa tetapi cita-citanya aneh. Ingin menjadi penulis, penyair, atau novelis. Setelah sepuluh tahun mengabdi sebagai PNS di Timor Timur, sekarang tinggal di Pangandaran melanjutkan kariernya sebagai PNS.