Bandung Barat Peringkat Pertama Nasional Angkat Guru Penggerak sebagai Kepala Sekolah

wika karina 1
Kepala Seksi GTK Bidang SMP, Wika Karina Damayanti saat presentasi dalam acara yang digelar Ditjen PAUD Dasmen, di Hotel Atria Tangerang Banten, pada Kamis-Sabtu, 27-29 Juli 2023, (Foto: Ruangberita-bandungbarat.blogspot.com).

ZONALITERASI.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat menduduki peringkat pertama nasional sebagai daerah yang merekrut Guru Penggerak menjadi kepala sekolah. Saat ini, sebanyak 82,5% Guru Penggerak ditempatkan Pemkab Bandung Barat sebagai kepala sekolah di sejumlah satuan pendidikan jenjang SD dan SMP.

Atas keberhasilan tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dasmen) Kemendikbudristek mengundang Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat yang diwakili oleh Kepala Seksi GTK Bidang SMP, Wika Karina Damayanti dan salah seorang kepala sekolah jenjang SMP dari unsur Guru Penggerak, Nenden Amalia, Kepala SMPN 3 Cisarua, untuk berbagi Praktik Baik. Kegiatan berlangsung di Hotel Atria Tangerang Banten, pada Kamis-Sabtu, 27-29 Juli 2023.

Menurut Kepala Seksi GTK Bidang SMP Disdik Bandung Barat, Wika Karina Damayanti, Pemkab Bandung Barat melalui Disdik telah mengambil langkah kebijakan dalam proses penugasan guru menjadi kepala sekolah berdasarkan Permendikbudristek No. 40 tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.

“Terdapat empat tahapan seleksi yang diselenggarakan, yaitu Seleksi administratif, seleksi akademik yang dilaksanakan oleh LPPKS, pendidikan Guru Penggerak yang dilaksanakan Balai Besar Guru Penggerak dan LPMP, dan terakhir adalah penempatan,” kata Wika saat presentasi dalam kegiatan itu.

Wika menuturkan, rekruitmen calon kepala sekolah (CKS) di Bandung Barat terbagi dalam dua moda. Pertama, 147 CKS hasil seleksi yang bersumber dana dari APBN mengikuti program Guru Penggerak selama sembilan bulan. Lalu, yang kedua, 138 CKS yang bersumber dari dana APBD yang terdiri dari guru senior mengikuti Diklat KS di LPMP selama tiga bulan.

“Dari kedua moda tersebut, sebanyak 81 CKS APBN ditempatkan di SMP dan 66 orang di SD. Sementara itu, 138 CKS APBD ditempatkan di SD sebanyak 110 orang, dan 28 orang di SMP,” terangnya.

Wika menambahkan, komitmen dan dukungan penuh kepala daerah dalam program rekruitmen calon kepala sekolah di atas, telah menjadikan Bandung Barat sebagai salah satu daerah yang paling berhasil menempatkan Guru Penggerak menjadi kepala sekolah terbanyak se-Indonesia.

“Para kepala sekolah di Bandung Barat sendiri terbukti mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolahnya. Sehingga, kebijakan Pemkab Bandung Barat sangat tepat dengan merekrut para Guru Pengerak menjadi pemimpin pembelajaran di sekolah masing-masing,” pungkasnya.

Pada kesempatan sama Kepala SMPN 3 Cisarua, Nenden Amalia, mengungkapkan, program Guru Penggerak yang diluncurkan Kemendikbudristek berhasil membentuk karakter para CKS berdedikasi tinggi, memiliki kompetensi kepemimpinan, dan keberanian untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.

“Kebijakan Pemkab Bandung Barat yang telah memfasilitasi rekruitmen CKS dari Guru Penggerak sangat berdampak pada kualitas pembelajaran, terutama intra dan ekstrakurikuler di satuan pendidikan,” ucap Nenden. (des)***

Respon (161)

Tinggalkan Balasan