ZONALITERASI.ID – Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) tengah menyiapkan pembentukan bank pesantren syariah. Bank yang rencananya didirikan tahun 2021 atau 2022 itu bertujuan untuk membangkitkan ekonomi pesantren yang beberapa waktu ini masih terabaikan.
“Entah setahun atau dua tahun lagi. Saat ini, kurang lebih ada 30 ribu pesantren di Indonesia. Jika satu pesantren saja dihuni 1000 santri, maka totalnya menjadi 30 ribu santri. Sehingga, potensi besar ini ingin dimanfaatkan juga oleh Hebitren melahirkan dana abadi pesantren,” kata Ketua Umum Hebitren Hasib Wahab Chasbullah dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), Selasa (27/10/2020).
Hasib mengungkapkan, pembentukan bank pesantren ini pun merupakan satu dari tiga program unggulan yang sedang dijalankan oleh Hebitren. Mereka juga melihat ada potensi santri yang sangat besar di Indonesia di balik pembentukan bank ini.
“Sumber bank pesantren ini berasal dari wakaf, infaq, sedekah, dan zakat. Tak terbatas pada santri yang sedang mondok, tapi juga alumni,” terangnya.
Hasib menambahkan, Hebitren bertekad untuk semakin memberdayakan holding bisnis antarpesantren.
“Bisnis di pesantren bisa lebih berkembang dibandingkan sekedar UMKM saja, tapi bisa mencapai level pabrik dan perusahaan besar. Itu cita-cita Hebitren,” kata Hasib.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mendukung pengembangan ekonomi pesantren seperti yang disampaikan oleh Hasib. Untuk itu, BI saat ini sedang menyiapkan peta jalan program-program kemandirian ekonomi pesantren.
“BI menempatkan peran penting pesantren dalam ekonomi syariah,” kata dia. (des)***
Sumber: tempo.co