ZONALITERASI.ID – Bantuan kuota internet dari Kemendikbudrstek akan disalurkan pada September, Oktober, dan November 2021.
Bantuan kuota ini akan membatasi akses ke beberapa media sosial, game, aplikasi video, serta situs-situs yang tidak berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar.
Beberapa media sosial yang dibatasi aksesnya saat menggunakan kuota bantuan Kemendikbudristek adalah Badoo, Bigolive, Facebok, Instagram, Periscope, Pinterest, SnackVideo, Snapchat, Tinder, Tumblr, Twitter, Vive.
Kuota bantuan Kemendikbudristek juga akan membatasi akses ke beberapa game. Gim yang dibatasi yaitu 8 Ball Pool, Candy Crush, Clash of Clans, Clash of Kings, Clash Royale, Crisis Action, Fifa Mobile Football, Garena, Garena AOV, Garena Free Fire, Growtopia, Lineage Revolution, Lords Mobile: Battle of the Empires, Mobile Legends, PUBG, Roblox, dan Steam.
Adapun aplikasi video yang dibatasi adalah Dailymotion, JWPlayer, Likee, Netflix, QQVideo, TikTok, TVUNetworks, dan VIU. Hasan menambahkan, Kemendikbud Ristek akan selalu melakukan evaluasi sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah aplikasi atau situs yang dibatasi aksesnya menggunakan bantuan kuota belajar akan terus bertambah.
“Pada prinsipnya, substansi dari bantuan pendidikan ini kan memang diarahkan untuk membantu proses belajar-mengajar. Secara umum, kita bisa lihat anak belajar dari gim itu berapa persen sih?” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud Ristek Hasan Chabibie, dilansir Antara, Jumat (6/8/2021).
“Nanti dari operator seluler, dari masyarakat, akan kita tampung. Nanti kami akan berkoordinasi dengan operator seluler atau Kominfo untuk membatasi game atau situs tertentu. Tapi saat ini patokannya adalah situs yang memang selama ini diblokir Kominfo,” sambung Hasan.
Diketahui, Kemendikbudristek akan menyalurkan tambahan Rp. 2,3 triliun untuk lanjutan bantuan kuota data internet bagi 26,8 juta siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.
Bantuan kuota data internet akan disalurkan tanggal 11 sampai 15 September, 11 sampai 15 Oktober, dan 11 sampai 15 November 2021, dan berlaku selama 30 hari sejak diterima.
Untuk lanjutan bantuan kuota data internet, besaran bantuan yang dialokasikan bagi peserta didik PAUD adalah 7 GB per bulan dan untuk peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah 10 GB per bulan.
Adapun untuk pendidik PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah 12 GB per bulan. Bagi mahasiswa dan dosen diberikan bantuan sebesar 15 GB per bulan.
Dikutip dari laman Kemendikbudristek, keseluruhan bantuan kuota data internet di tahun 2021 merupakan kuota umum yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi kecuali yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), dan yang tercantum pada situs resmi bantuan kuota data internet Kemendikbudristek: http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id.
“Untuk memperlancar mekanisme pendataan penerima bantuan, kepala satuan pendidikan perlu segera memutakhirkan data siswa, mahasiswa, guru, dan dosen, termasuk nomor gawai (handphone), pada sistem data pokok pendidikan (Dapodik) dan pangkalan data pendidikan tinggi (PD Dikti),” kata Mendikbudristek Nadiem Makarim, saat peresmian lanjutan bantuan kuota data internet dan UKT 2021, secara daring, Rabu (4/8/2021). (des)***