ZONALITERASI.ID – Universitas Al-Azhar Mesir menyediakan kuota beasiswa sebanyak 20 orang untuk lulusan madrasah aliyah dan pondok pesantren.
“Kuota beasiswa kuliah Al-Azhar cukup terbatas. Kemenag juga memberikan kesempatan kepada lulusan madrasah aliyah dan pondok pesantren untuk melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar melalui jalur non-beasiswa,” Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, M. Ali Ramdhani, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Menurut Dhani, sapaan Ali Ramdhani, ada sejumlah ketentuan yang harus diperhatikan dalam program beasiswa ini.
Pertama, calon mahasiswa yang akan melanjutkan ke Universitas Al-Azhar adalah lulusan madrasah aliyah dan pondok pesantren yang telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Al-Azhar, di antaranya memenuhi syarat kompetensi bahasa dari lembaga yang diakui Universitas Al-Azhar.
Kedua, sebagai dasar pemberian rekomendasi beasiswa dan non-beasiswa, Kemenag akan bekerja sama dengan Pusat Bahasa Al-Azhar Markaz Syekh Zayd (MSZ) dalam menyelenggarakan uji kompetensi.
Uji kompetensi itu meliputi Ikhtibar Tashfiyah, Tes Wawasan Kebangsaan, dan Tahdid Mustawa.
Ketiga, 20 orang terbaik berdasarkan hasil uji kompetensi akan diajukan sebagai calon penerima beasiswa penuh Al-Azhar tahun 2022-2023.
Calon mahasiswa yang dinyatakan mencapai nilai lulus yang telah ditetapkan dalam ujian dimaksud, berhak mendapatkan rekomendasi Kemenag melalui jalur non-beasiswa dan dapat melanjutkan ke tahapan matrikulasi bahasa, pemberkasan, dan pendaftaran.
Keempat, calon mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dapat mengikuti matrikulasi bahasa di lembaga-lembaga yang telah diakui Universitas Al-Azhar dan dapat melakukan tahapan pemberkasan dan pendaftaran di Universitas Al-Azhar, baik secara perorangan maupun kolektif melalui lembaga-lembaga yang dipercaya dapat membantu tahapan tersebut.
Kelima, bagi calon mahasiswa lulusan madrasah aliyah dan pondok pesantren yang telah mendapatkan muadalah dari Al-Azhar dapat memproses pendaftaran secara langsung dan mengikuti persiapan bahasa pada lembaga bahasa mana pun yang diakui oleh Al-Azhar.
“Merujuk surat Kepala Biro Kantor Deputi Grand Syeikh Al-Azhar tanggal 14 Agustus 2022 kepada Direktur KSKK Madrasah, Deputi Grand Syeikh Al-Azhar telah menyetujui untuk menerima calon mahasiswa pemegang ijazah muadalah madrasah aliyah di seluruh Indonesia,” kata Dhani.
Ia menambahkan, Universitas Al-Azhar Mesir, telah mengumumkan masa pendaftaran kuliah tahun ajaran 2022-2023. Untuk fakultas-fakultas umum, pendaftaran dibuka mulai 1 Agustus sampai 15 September 2022.
Untuk fakultas sosial-keagamaan, pendaftaran dibuka mulai 1 Agustus sampai 13 Oktober 2022. (haf)***