ZONALITERASI.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung tengah memilih sekolah yang siap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100%.
“Tentu akan memilih sekolah mana yang betul-betul siap untuk gelar PTM penuh (100%),” ujar Kepala Bidang Pembinaan Pengembangan Sekolah Dasar, Disdik Kota Bandung, Bambang Ariyanto, Rabu, 5 Januari 2022.
Bambang menuturkan, pihaknya saat ini sedang fokus pada penyelenggaraan PTM semester dua tahun ajaran 2021/2022. Apalagi, sesuai rencana Kota Bandung ada empat tahapan yang sudah dilaksanakan sejak 2021.
“Di Kota Bandung PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) itu ada beberapa tahap, ada tahap satu ujicoba, itu antara 10 sampai 25 persen. Ada tahap kedua masa transisi, itu 25 sampai 50 persen. Kemudian tahap yang ketiga, itu adaptasi kebiasaan baru, 50 sampai 75 persen,” kata Bambang.
“Memang pada bulan Januari itu ada tahap empat, itu masa normal yang akan dimulai tanggal 10 Januari,” tambahnya.
Selanjutnya ia mengatakan, saat ini Kota Bandung masuk di status level 2. Berdasarkan status itu, lanjutnya, Disdik Kota Bandung sangat siap menyelenggarakan PTM 100 persen sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Adapun aturan atau ketentuan di level dua ini ialah pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah dapatkan vaksinasi dua dosis lebih dari 80 persen dan lansia yang divaksin dua dosis capai lebih 50 persen. Sehingga, kapasitas PTM bisa 100 persen dan durasi PTM maksimal enam jam,” ucapnya.
Bambang menambahkan, selama pelaksanaan PTMT semester pertama, Disdik Kota Bandung telah lakukan pemantauan kepatuhan baik institusi maupun individu. Satuan Tugas (Satgas) di masing-masing kecamatan nanti akan ada laporannya. Kalau untuk individu ada dari satgas satuan pendidikan.
“Jadi, hasil pantauan itulah yang menjadi pertimbangan sekolah mana yang bisa PTM 100 persen, atau intinya tidak semua sekolah bisa gelar PTM 100 persen pada 10 Januari 2022. Kami berencana menawarkan sekolah itu sesuai evaluasi diri sekolah terkait protokol kesehatannya seperti apa dan tingkat kepatuhannya. Di semester dua ini juga kami tak melihat lagi soal izin orangtua murid,” pungkasnya. (des)***
