Cerita Juara LKS Health/Social Care, Satu-satunya dari Jurusan Pekerjaan Sosial

attachment 1659000342550
Sadam Muhamad Fauzi, siswa kelas XII Jurusan Pekerjaan Sosial SMKN 15 Bandung berhasil memboyong juara I LKS SMK Tingkat Provinsi Bidang Health and Social Care, (Foto: Disdik Jabar).

ZONALITERASI.ID – Sadam Muhamad Fauzi, siswa kelas XII Jurusan Pekerjaan Sosial (Peksos) SMKN 15 Bandung berhasil memboyong juara I Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Provinsi Bidang Health and Social Care.

Hebatnya lagi, Sadam merupakan satu-satunya peserta yang berpartisipasi dari kompetensi keahlian peksos. Sementara peserta lainnya berasal dari kompetensi keahlian keperawatan kesehatan.

“Seneng banget bisa juara. Aku juga enggak menyangka karena pas awal seleksi LKS ngerasa kurang pede. Lawan aku dari keperawatan kesehatan, lombanya tentang keperawatan, tapi aku dari jurusan pekerjaan sosial,” kata Sadam, saat ditemui di SMKN 15, Jalan Gatot Subroto Bandung, dilansir dari laman Disdik Jabar, Selasa, 6 September 2022.

Tantangan Tersendiri

Menurut Sadam, meski bidang lombanya health and social care (keperawatan kesehatan dan sosial), kisi-kisi perlombaan yang diikuti lebih condong pada kesehatan keperawatan.

“Ini menjadi tantangan tersendiri untuk bersaing dengan siswa yang memang sudah belajar tentang keperawatan kesehatan sejak kelas X. Tapi alhamdulillah, semuanya bisa aku lewati dengan lancar,” ujarnya.

Sadam memaparkan, ada empat tugas yang harus diikuti saat berkompetisi di ajang LKS tingkat provinsi.

Keempat tugas itu yakni melakukan penanganan kasus pada pasien, membuat analisis lengkap, membuat karya tulis ilmiah, dan mempresentasikannya dalam bahasa Inggris.

“Aku berhasil menjalankan empat tugas itu dengan baik. Hasil tersebut tak lepas dari peran guru pembimbing, kepala sekolah, seluruh guru pekerjaan sosial SMKN 15 Bandung serta kerabat dan adik kelas,” katanya.

“Pengorbanan aku enggak terlalu besar, paling hanya waktu libur dan jam tidur yang berkurang. Sedangkan pembimbing aku (Bu Resna) harus berkorban lebih besar karena harus jauh dari keluarganya (di Kuningan) demi membimbing aku,” sambung putra pasangan Hari Priyatno dan Rina ini.

Selanjutnya Sadam menuturkan, menghadapi LKS nasional, ia akan meningkatkan pengetahuan seputar keperawatan kesehatan dan skill berbahasa Inggris. Sebab, di LKS nasional nanti, full menggunakan bahasa Inggris. Baik praktik maupun presentasi menggunakan bahasa Inggris.

Merasa Salah Jurusan

Awalnya, siswa kelahiran Bandung, 18 Mei 2004 ini, merasa salah jurusan saat masuk SMKN 15 Bandung. Namun, selanjutnya ia merasakan banyak sekali manfaat seorang perawat sosial di kompetensi keahlian peksos.

“Keperawatan sosial membuat saya lebih peduli dan open minded. Sebab, peksos harus menerima setiap klien dengan keadaannya masing-masing. Jadi, saya bisa belajar menerima orang lain dengan cara pikirnya masing-masing karena semua manusia itu unik,” tuturnya.

Bangga

Kepala SMKN 15 Bandung, Lilis Yuyun, mengaku sangat bangga dan mengapresiasi prestasi yang diraih oleh Sadam.

“Alhamdulillah, anak didik kami dari SMKN 15 Bandung lolos di LKS. Saya sangat bahagia,” ungkapnya.

Prestasi tersebut tak lepas dari persiapan yang dilakukan sejak jauh-jauh hari. Selain melakukan seleksi internal, sekolah pun menggandeng dan mengajak kerja sama dosen Keperawatan Darma Husada, Mia, untuk mengasah Sadam dalam materi keperawatan kesehatan.

“Karena kami bukan asli (jurusan) kesehatan, jadi harus ada yang membimbing dan mendampingi di bidang kesehatan sehingga ada pembimbing dari internal dan eksternal,” ujarnya.

Sementara guru Keperawatan Sosial SMKN 15 Bandung sekaligus pembimbing Sadam, Resna Amalia Sani, mengatakan, prestasi yang diraih siswanya itu merupakan perjuangan kolektif semua pihak.

“Kita bisa juara karena kompak. Kita sadar enggak bisa mengandalkan diri sendiri,” tegasnya.

Ditambahkannya, prestasi yang diraih Sadam tak lepas dari potensi yang dimilikinya. Selain aktif di kelas serta memiliki rasa penasaran dan ingin tahu yang besar tentang ilmu keperawatan, Sadam pun fasih berbahasa Inggris dan pandai berkomunikasi.

“Saya semakin terpacu mengantarkan Sadam meraih juara 1 di tingkat nasional. Banyak yang mendoakan dan mendukung. Jadi, kita pun semakin semangat mengikuti jenjang nasional. Kita akan berusaha optimal,” pungkas Resna. (des)***

Sumber: Disdik Jabar