Cetak Sejarah, FDK UIN Bandung Gelar Orasi Ilmiah 4 Guru Besar

WhatsApp Image 2023 07 17 at 14.38.34
Untuk pertama kalinya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan orasi ilmiah guru besar, Senin, 17 Juli 2023, (Foto: Humas UIN Bandung).

ZONALITERASI.ID – Untuk pertama kalinya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan orasi ilmiah guru besar, Senin, 17 Juli 2023.

Orasi ilmiah bertema, “Peradaban Dakwah: Memperkokoh Pijakan Memperjauh Lompatan” menghadirkan empat orang guru besar, 2 guru besar bidang Sosiologi Islam dan 2 guru besar Ilmu Komunikasi.

Acara yang berlangsung di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi lantai 4 ini, merupakan rangkaian acara pengukuhan 20 Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang akan dilaksanakan pada Selasa, 18 Juli 2023.

Dekan FDK UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Ahmad Sarbini, M.Ag., MMC, berharap, orasi ilmiah ini bisa menghubungkan ide-ide para guru besar dalam pengembangan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang bisa diadopsi dosen dan mahasiswa.

“Itu menjadi jalan keilmuan yang mampu mengoneksikan peradaban Islam dalam berbagai lintas zaman,” kata Prof. Ahmad Sarbini, saat menyampaikan sambutan.

Sementara itu, penyampaian orasi ilmiah diawali orasi ilmiah Prof. Dr. H. Enjang AS, M.Si., M.Ag., CICS., guru besar Bidang Ilmu Komunikasi, dengan judul orasi ilmiah “Membangun Budaya Komunikasi Mempersatukan”.

Prof. Enjang mengungkapkan, untuk mengurai dan mengatasi polarisasi, fragmentasi, bahkan konflik sosial, penting dikembangkan budaya komunikasi yang mengurangi orientasi dan tendensi komunikasi yang ingin “mempengaruhi”, bahkan “mengalahkan” orang lain.

“Praktik komunikasi yang dilakukan menghindari budaya komunikasi bersifat narcissistic,” ucapnya.

Kemudian, orasi ilmiah kedua, Prof. Dr. H. Zaenal Mukarom, M.Si., CICS., guru besar Bidang Ilmu Komunikasi, dengan judul orasi ilmiah, “Menggagas Komunikasi Profetik sebagai Konstruksi Dasar Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Ilmu Dakwah”.

Prof. Zaenal mengatakan, komunikasi profetik bisa digunakan untuk menggali dan mengungkapkan wawasan atau pengetahuan mendalam, mengenai fenomena yang terjadi dalam masyarakat atau dunia spiritual.

“Komunikasi profetik berkontribusi sekaligus sebagai solusi atas hadirnya peradaban manusia,” ujarnya.

Orasi ilmiah yang ketiga, Prof. Dr. H. Yusuf Zaenal Abidin, M.M., guru besar Bidang Sosiologi Islam, menyampaikan orasi ilmiah berjudul, “Upaya Organisasi Muslim Tionghoa dalam Meningkatkan Pemahaman Keislaman Para Mualaf”.

Menurutnya, tantangan yang dihadapi mualaf Tionghoa dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu domestik dan sosial. Situasi ini menunjukkan bahwa asimilasi antara Muslim Tionghoa dan Muslim pribumi belum sepenuhnya tercapai.

Terakhir, orasi ilmiah Prof. Dr. H. Agus Ahmad Safei, M.Ag. guru besar Bidang Sosiologi Islam, dengan judul orasi ilmiah “Ulama Milenial sebagai Juru Syiar Islam Moderat ke Komunitas Global”.

Prof. Agus, menyatakan, program EFU merupakan salah satu gagasan strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat, agar mampu mengkomunikasikan Islam moderat dalam konteks global.

“Program EFU merupakan diplomasi baru Indonesia yang bertujuan menyebarkan Islam moderat ke seluruh dunia,” terangnya.

Acara ini dihadiri tamu undangan dari senat tingkat universitas, senat tingkat fakultas, dosen dan mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi, tokoh, para pendiri Fakultas Ilmu Dakwah dan Komuniksai, dan keluarga para guru besar. (des)***